Ulama NU dan Santri Iringi Pemakaman KH Abdullah Abbas
NU Online · Jumat, 10 Agustus 2007 | 13:11 WIB
Cirebon, NU Online
Sejumlah ulama NU dan ribuan santri dari ponpes Buntet mengiringi kepergian ulama kharismatik KH Abdullah Abbas ke peristirahatannya yang terakhir dengan dzikir dan doa ke kompleks makam keluarga yang tak jauh dari rumahnya, Jum’at (10/8).
Proses pemakaman pejuang kemerdekaan ini dilangsungkan pukul 15.05, molor dari jadwal semula yang direncanakan semula pada pukul 14.00.
<>Sejak kabar duka wafatnya pimpinan Pondok Pesantren Buntet pada pukul 04.30 tadi pagi merebak, para pelayat terus berdatangan silih berganti. Mereka berebut berdoa di sisi jenazah almarhum. Tampak wajah sedih menyelimuti para pelayat yang sebagian merupakan alumni Ponpes Buntet.
Untuk membantu ketertiban akibat banyaknya pelayat, pemerintah setempat menerjunkan ratusan Dalmas dari Polres Cirebon. Dua buah tenda besar juga didirikan agar para pelayat bisa berteduh dari sinar matahari yang terik.
Puluhan karangan bunga berisi ucapan bela sungkawa dari perorangan, instansi pemerintah maupun pejabat negara juga tampak disekitar rumah Kiai Dullah.
Sejumlah pengurus PBNU juga memberikan penghormatan terakhir seperti Khatib Aam Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Ketua PBNU H. Ahmad Bagdja dan serta Ketua Umum PP Fatayat NU Maria Ulfa Anshor.
Gus Dur tak Bisa Datang
Mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid alis Gus Dur tidak melayat KH Abdullah Abbas, pemimpin pondok pesantren Buntet, Cirebon. Penyebabnya, Gus Dur harus menjalani general medical check up rutin.
"Sepertinya tidak bisa (melayat). Karena Bapak harus check up rutin di RSCM," ujar sekretaris pribadi Gus Dur, Sulaeman, Jumat (10/8/2007).
Medical check up yang salah satu di antaranya cuci darah itu dilakukan pukul 10.00-14.00 WIB. Namun demikian Sulaiman menegaskan, Gus Dur telah mengirimkan karangan bunga ucapan belasungkawa.
KH Abdullah Abbas turut menentukan pencalonan Gus Dur dalam Pemilu tahun 1999 lalu ketika Amin Rais dan kelompok poros tengah mengusulkannya. (mkf/dc)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua