Ulama Pasuruan Desak Ketegasan Aparat pada Aliran Sesat
NU Online · Kamis, 15 November 2007 | 06:57 WIB
Sejumlah ulama di Pasuruan, Jawa Timur, mendesak kepada pemerintah dan aparat berwenang dapat bertindak lebih tegas terhadap kemuculan aliran sesat. Pasalnya, munculnya aliran-aliran yang marak belakangan ini dinilai cukup meresahkan masyarakat.
Mereka menilai, komunikasi antara ulama dan aparat yang kurang terjalin dengan baik menjadi salah satu penyebab ketidaktegasan pemerintah dalam memberantas aliran-aliran tersebut. Karena itu, perlu jalinan komunikasi yang lebih baik antara kedua pihak.<>
“Di Pasuruan ini juga terdapat aliran-aliran sesat yang belum terlacak, “ ujar Habib Abdurrahman Assegaf, tokoh masyarakat setempat. Ia mengatakan hal itu dalam dialog antara sejumlah ulama dan pemerintah di kantor di DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (14/11) kemarin.
“Untuk itu harus ada ketegasan serta jalinan komunikasi dengan ulama dan umara sebagai penanggulangan kemaksiatan. Sebab, jika kemaksiatan tidak ditanggulangi secara serius, maka akan mengakar dan sukar diberantas,” imbuh Habib Abdurrahman.
Turut dalam kesempatan itu beberapa ulama, tokoh masyarakat Pasuruan, di antaranya, KH Nurul Huda (Majelis Ulama Indonesia), KH Shonhaji Abdusshomad (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama), M Hasiruddin (Muhammadiyah), KH M Khoiron Syakur (PCNU Bangil), Tampak pula Wiwik Adnan (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), Hj. Anisyah Syakur (Muslimat NU), dan Habib Zainal, tokoh masyarakat.
Dalam acara itu, mereka diterima pimpinan DPRD, A Zubaidi dan Eddy Paripurna serta beberapa anggota dewan lainnya. Wakil Bupati, H Muzammil Syafi’i dan Mahmud Rief, Sekda Kabupaten Pasuruan, juga hadir pada kesempatan itu.
Selain itu, para ulama ini memberikan masukan dan koreksi atas kinerja eksekutif maupun legislatif. Mereka juga mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Pasuruan membangun Islamic Center sebagai wadah pusat kegiatan ke-Islam-an. Juga meminta peningkatan anggaran untuk pendidikan ke-Islama-n, pengembangan masjid dan pondok pesantren. (duta/sbh)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua