Mataram, NU Online
Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Departemen Budpar, Sambudjo Parikesit mengatakan, wisata ziarah tetap akan memperhatikan batas-batas norma agama, sehingga tidak mengarah kepada musyrik.
"Sebab jika wisata ziarah mengarah kepada yang musyrik, maka wisata tersebut dapat menyesatkan orang," katanya kepada wartawan sesuai pembukaan Bimbingan Teknis Pengembangan Wisata Ziarah, di Obeyk Wisata Senggigi, Lombok Bara, NTB, Kamis.
<>Pencanangan wisata ziarah dilakukan 2006 lalu merupakan hasil kerjasama antara Menbudpar dengan PBNU dan dipusatkan di makam Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, namun seberapa besar wizara ziarah ini membawa dampak terhadap kunjungan wisata masih dalam perhitungan.
Sumbodjo didampingi Kepala Dinas Budpar NTB, H. Muhammad Nur menjelaskan, di Indonesia termasuk NTB banyak terdapat obyek-obyek wisata ziarah khususnya yang bernuansa Islami dan setiap obyek memiliki kekhasan tersendiri.
Misalnya, masjid-masjid dan bangunan bersejarah, makam-makam para ulama serta pesantren yang mampu menggerakkan kunjungan intra daerah di Indonesia.
Dia menjelaskan, NTB juga memiliki keragaman peninggalan warisan sejarah dan budaya Islam yang unik untuk diketahui masyarakat yang keberadaannya dibeberapa kabupaten/kota di daerah ini. Keragaman peninggalan sejarak menjadi aset yang tidak ternilai harganya.
Potensi tersebut harus dipelihara dan dikemas secara lebih baik lagi agar lebih menarik bagi para wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Dia menjelaskan, pengembangan wisata ziarah merupakan suatu kegiatan yang lebih populer dikenal sebagai pilgrim age tourism dan hal tersebut bukanlah suatu hal baru dalam dunia pariwisata.
Istilah pilgrimage turism telah muncul pada abad ke-13 yaitu dekienalnya riwayat perjalanan Ibnu Battutah yang menjadi pilgrim Traveller di Asia Afrika pada tahun 1325-1354.
Ditempat yang sama Asisten III Sekda NTB, Nasibun SH mewakili Gubernur NTB, Drs. H. Lalu. Serinata mengukuhkan Pengurus Daerah Masyarakat Wisata Ziarah (Mawas) yang diketuai oleh Ilyas Sam, Sekretaris Abdussamat dan Bendaraha A. Roni. (ant/sah)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua