Internasional

Insiden Penikaman Terjadi di London Bridge, Dua Tewas

Sabtu, 30 November 2019 | 11:45 WIB

Insiden Penikaman Terjadi di London Bridge, Dua Tewas

Polisi Inggris di lokasi kejadian. (Foto: Alexandra Carr/BBC)

London, NU Online
Di Jembatan London atau London Bridge bukan sekali ini saja terjadi peristiwa tragis yang memakan korban jiwa. Tindakan yang disebut media setempat sebagai tindakan terorisme berupa penikaman tersebut terjadi kembali di saat sejumlah orang sedang melakukan aktivitas di ikon ibu kota Inggris tersebut.

BBC melaporkan dua orang tewas dalam insiden yang disebutnya sebagai insiden terorisme itu. Insiden berlangsung ketika puluhan orang berada di lokasi, termasuk sejumlah mahasiswa Universitas Cambridge dan beberapa mantan tahanan.

Pihak universitas mengatakan "sangat prihatin" setelah muncul laporan bahwa mahasiswa-mahasiswa dan staf mereka berada di tempat kejadian perkara. Selanjutnya mereka terus mencari informasi lanjutan.

Komisioner Kepolisian Metropolitan London, Cressida Dick, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan segala kemampuan untuk memahami apa yang telah terjadi sekaligus mencari tahu apakah ada orang lain yang terlibat.

Para petugas, menurutnya, masih bekerja untuk mengidentifikasi para korban tewas. Adapun dari korban cedera, sebagaimana dipaparkan Kepala Layanan Kesehatan Inggris (NHS), Simon Steves, orang pertama dalam kondisi kritis namun stabil, orang kedua stabil, dan orang ketiga luka-lukanya tidak terlalu serius.

Informasi detil mengenai apa yang terjadi masih dihimpun, namun video-video yang muncul di media sosial tampak menunjukkan sejumlah pejalan kaki tengah membekuk tersangka di London Bridge.

Seorang pria berpakaian jas terlihat berlari menjauh dari tersangka sembari merebut benda yang tampaknya belati.

Tayangan selanjutnya memperlihatkan beberapa polisi berdatangan dan memberi aba-aba kepada orang-orang di sekitar untuk bergerak menjauh, kemudian melepaskan tembakan.

Selang lima menit setelah kepolisian dipanggil, papar Cressida Dick, para petugas menghadapi sang tersangka yang kemudian ditembak mati.

Tersangka yang meninggal di tempat kejadian diyakini mengenakan rompi bahan peledak palsu, kata polisi. Dia merupakan mantan narapidana dan pernah divonis dalam kasus terorisme, terang sejumlah sumber kepada BBC.

Insiden tersebut menghidupkan kembali ingatan akan serangan di lokasi yang sama pada Juni 2017 lalu. Sekitar 8 orang tewas dan 48 lainnya terluka saat tiga pria menabrak pejalan kaki dengan sebuah mobil van dan menyerang banyak orang secara acak.

Ketiga penyerang itu ditembak hingga tewas oleh aparat kepolisian. Insiden tersebut dikaitkan dengan aksi teror.

Pada awal bulan ini, Inggris telah menurunkan status dari tingkat ancaman teror di negaranya dari 'severe' menjadi 'substantial'. Dengan status ini, potensi serangan teror dilihat berada pada tingkat menengah.

Status 'substantial' ini terakhir kali diberlakukan pada Agustus 2014. Setelah itu, kondisi keamanan Inggris berangsur menurun dengan status tingkat ancaman teroris yang terus meningkat menjadi 'severe'. Pada Mei dan September 2017 status bahkan meningkat menjadi 'critical'.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan