Warta

Distribusikan Software Kitab Kuning

Jumat, 20 Oktober 2006 | 06:54 WIB

Surabaya, NU Online
Jika tidak ada aral melintang, pondok pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur dalam waktu dekat akan dapat menikmati koleksi perpustakaan kitab kuning dalam format digital. Koleksi kitab kuning tersebut terangkum dalam software al-Maktabah al-Syamilah (Perpustakaan Lengkap), yang terdiri dari 1800 kitab dan terangkum dalam 29 disiplin ilmu.

Pengenalan software kitab kuning ini dipelopori oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang bekerjasama dengan Pesantren Virtual (http://www.pesantrenvirtual.com) dan Pimpinan Wilayah Rabithah Ma'ahid al-Islamiyah (RMI) Jawa Timur. RMI adalah asosiasi pondok pesantren di bawah naungan NU.

<>

Menurut Rais Syuriah PCINU Jepang H Agus Zainal Arifin, software ini sebenarnya dikembangkan oleh Al-Meshkat Corp dan bisa diakses secara gratis oleh masyarakat. Tetapi, besarnya ukuran sofware tersebut dan rendahnya kualitas jaringan internet yang ada di Indonesia dipastikan akan menghambat pemanfaatan software ini di tanah air.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Karena pertimbangan itulah, kita mengambil inisiatif untuk menggandeng RMI dalam penyebaran software tersebut di Indonesia dalam bentuk CD (compact disc),” ujar kandidat doktor di Hiroshima University yang juga dosen jurusan Teknik Informatika ITS ini.

Melalui RMI, ribuan pondok pesantren yang ada di Indonesia diharapkan akan dapat segera menikmati berbagai kemudahan yang terdapat di dalam al-Maktabah al-Syamilah, sebagaimana diperkenalkan di website NU Nihon (sebutan lain PCINU Jepang) yakni http://www.nunihon.org/maktabah.

Untuk tahap pertama, PCINU Jepang dan RMI merencanakan pelatihan untuk sekitar 300 pondok pesantren di Jawa Timur. Selanjutnya, alumni pelatihan ini diharapkan akan memperkenalkan program ini secara gethok tular kepada pondok pesantren yang lain.

“Dengan cara itu, kami berharap sekitar 3 ribu pondok pesantren NU di Jawa Timur akan dapat mengenal software ini pada akhir 2007,” tutur KH Mas Mansur Tholhah, Ketua PW RMI Jatim.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Pengasuh Pondok Pesantren At-Tauhid Sidoresmo Surabaya ini menambahkan, “Pemanfaatan program perpustakaan digital ini nantinya diharapkan menjadi salah satu terobosan dalam proses pembelajaran di pesantren.”

Ditambahkannya, pemanfaatan software ini akan sangat membantu proses pembelajaran melalui metode musyawarah atau diskusi yang selama ini dilakukan oleh santri-santri senior di pondok pesantren salaf. Selain itu, software ini juga akan sangat membantu proses pencarian referensi untuk bahan bahtsul masa'il (pembahasan masalah) di lingkungan NU.

“Hanya dengan memasukkan kata tertentu (sebagai keyword), misalkan muzayyadah atau aqiqah, maka software ini mampu mencari referensi topik bahasan yang berisi kata kunci tersebut dari puluhan kitab hanya dalam hitungan detik,”  tambah Agus.

“Setelah saya coba buka program itu, di mata saya pun terbayang apa yang bisa saya lakukan dengan perpustakaan yang lumayan lengkap ini.” demikian kesan pertama KH Mustofa Bisri, Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotut Tholibien Rembang, Jawa Tengah, sesaat setelah selesai meng-install software tersebut.

Direncanakan, program ini akan mulai disosialisasikan kepada kalangan pesantren setelah Idul Fitri. “Pelatihan pertama Insya Allah akan digelar untuk pondok pesantren di kawasan tapal kuda,” imbuh Nur Hidayat, Sekretaris RMI Jawa Timur. (nhd)