Warta

NU Jepang Usulkan kepada PBNU Buat Perpustakaan Elektronik

Kamis, 10 Agustus 2006 | 05:34 WIB

Hiroshima, NU Online
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengilhami warga nahdliyyin (sebutan untuk warga NU) yang berdomisili di Jepang untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) NU. Warga nahdliyyin di negeri sakura yang terhimpun lewat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Nihon tersebut mengusulkan agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat perpustakaan elektronik.

Usulan tersebut sebagaimana terungkap dalam salah satu hasil rekomendasi Rapat Kerja PCI-NU Nihon yang bertempat di Sakaisho A3, Saijo Nishihon-machi 28-6, Higashi Hiroshima-shi, Hiroshima, Sabtu, (5/8) lalu. Hadir pada acara tersebut seluruh jajaran pengurus PCI-NU Nihon.

<>

Ketua Tanfidziyah PCI-NU Nihon Indra Singawinata mengatakan rekomendasi tersebut lahir dari pertimbangan masih banyaknya lembaga pendidikan tinggi di lingkungan NU yang belum dikelola dengan baik, dari segi kualitas maupun kuantitas. “Dengan e-library diharapkan dapat memberi informasi tentang ke-NU-an, perpustakaan digital kitab kuning, teknologi terapan dan informasi beasiswa untuk studi ke luar negeri,” terangnya kepada NU Online.

Menurut Indra, situs resmi PBNU (NU Online) dapat memainkan peran penting dalam pembuatan sekaligus mengembangkan perpustakaan elektronik tersebut. NU Online, lanjutnya, sebagai sarana informasi dan komunikasi warga nahdliyyin di seluruh penjuru dunia dapat memainkan peran lebih dalam rangka peningkatan kualitas SDM NU.

Betapa tidak? Keberadaan perpustakaan elektronik tersebut, terangnya, bisa memuat sejumlah informasi dan referensi, seperti, perpustakaan digital kitab kuning yang berisi ilmu tafsir, hadits, fiqih, tasawuf, akidah, sastra, sejarah, kamus bahasa Arab, ensiklopedi, dan sebagainya.

Selain itu, tambah Indra, perpustakaan tersebut juga bisa diisi dengan pelajaran singkat tentang ke-NU-an, ahlusunnah wal jama’ah, tulisan-tulisan tentang iptek terapan dan petunjuk teknis pemberdayaan umat dan warga nahdliyin. “Termasuk juga informasi beasiswa dan petunjuk sekolah keluar negeri juga bisa dimasukkan,” tandasnya.

Lembaga Khusus Tangani Pendidikan Tinggi

Hal lain yang juga menjadi perhatian sekaligus menjadi rekomendasi dalam rapat kerja tersebut adalah perihal perlunya pembentukan lembaga baru di bawah PBNU yang khusus menangani pendidikan tinggi.

Dijelaskan Indra, lembaga baru tersebut bertugas antara lain, mendata, mengevaluasi performance dan mengukur sejauh mana standar lembaga pendidikan tinggi NU yang ada di seluruh tanah air. Tugas lainnya adalah mendiskusikan serta merumuskan strategi yang perlu segera dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas lembaga pendidikan tinggi tersebut dengan dukungan penuh PBNU.

Ditambahkan Indra, penting juga menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga eksternal, seperti pesantren, lembaga swadaya masyarakat, PTN dan PTS. Menurutnya, hal itu guna membantu program peningkatan kapasitas lembaga pendidikan tinggi tersebut sekaligus meningkatkan pemberdayaan warga nahdliyyin pada khususnya.

“Anggota dari lembaga baru tersebut adalah warga nahdliyyin yang berpendidikan tinggi, memahami secara baik kehidupan dunia pendidikan dan bersedia secara ikhlas, baik yang ada di tanah air maupun yang ada di luar negeri,” jelas Indra. (idr/rif)