Warta

Rekaman Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Versi Asli Ditemukan

Sabtu, 4 Agustus 2007 | 07:25 WIB

Yogyakarta, NU Online
Rekaman lagu kebangsaan Indonesia Raya versi asli ciptaan Wage Rudolf (WR) Supratman akhirnya ditemukan oleh KRMT Roy Suryo Notodiprojo, seorang pakar telematika di Yogyakarta bersama tim relawan teknologi informasi ’air putih’.

"Saya menemukan rekaman video lagu Indonesia Raya versi asli tersebut di Perpustakaan Leiden, Belanda tiga bulan lalu. Namun baru dirilis malam ini karena perlu konfirmasi tentang otentisitas dan orisinalitas," kata Roy kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat malam.

<>

Rekaman video lagu Indonesia Raya versi asli tersebut berdurasi 3 menit 49 detik, diproduksi pada September 1944 oleh Chuuoo Sangi-In. Menurut Roy, lagu Indonesia Raya versi asli berbeda dengan lagu Indonesia Raya yang selama ini sering dinyanyikan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

"Perbedaannya, pada lagu asli panjangnya tiga stanza, sedangkan lagu yang dinyanyikan selama ini hanya satu stanza," katanya. Pada lagu asli yang panjangnya tiga stanza berisi stanza pertama untuk persatuan, stanza kedua doa kepada Tuhan dan stanza ketiga janji untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sedangkan yang dinyanyikan selama ini hanya stanza pertama berisi persatuan," katanya.

Roy pada kesempatan itu menceritakan konfirmasi tentang otentisitas dan orisinalitas rekaman video yang berisi lagu Indonesia Raya versi asli tersebut. "Saya konfrimasi dengan Kepala Arsip Nasional, Djoko Utomo, dan dia menyatakan lagu Indonesia Raya dalam rekaman video tersebut sudah lama dicari. Arsip Nasional belum punya rekaman tersebut meski sudah puluhan tahun mencarinya," kata dia.

Setelah itu Roy juga menghubungi Mensesneg Hatta Rajasa, Menkominfo Muhammad Nuh dan keluarga WR Supratman. "Keluarga WR Supratman menyatakan itu memang lagu Indonesia Raya versi asli," katanya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Lagu Indonesia Raya versi asli itu dinyanyikan dengan irama ’conbravura’ atau bersemangat, berbeda dengan lagu yang dinyanyikan selama ini dengan irama ’mars’.  "Rencananya pekan depan saya bersama Mensesneg Hatta Rajasa dan Menkominfo Muhammad Nuh akan menyampaikan rekaman video lagu Indonesia Raya versi asli ini kepada Presiden," katanya.

Ia berharap lagu Indonesia Raya versi asli ini bisa diaktualisasikan kembali, dan dapat dinyanyikan pada peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2007 nanti. "Apakah akan disetujui, tergantung pada Presiden dan DPR," katanya.

Dikatakannya, yang menjadi pekerjaan rumah sekarang adalah mencari piringan hitam lagu Indonesia Raya versi asli yang direkam pada 1932. "Ini berdasarkan keterangan dari keponakan WR Supratman, yaitu Urip Darmawan. Saya akan berusaha  menemukan piringan hitam itu," kata Roy.

Selain menemukan rekaman video lagu Indonesia Raya versi asli, Roy bersama anggota timnya, juga berhasil mendapatkan rekaman ’film kuno’ Indonesia di antaranya tentang Surabaya, Malang dan Aceh.

Lagu Indonesia Raya ini pertama kali dipublikasikan surat kabar Sin Po. Adapun liriknya:

Indonesia Tanah Airkoe
Tanah Toempah Darahkoe
Disanalah Akoe Berdiri
Djadi Pandoe Iboekoe

Indonesia Kebangsaankoe
Bangsa dan Tanah Airkoe
Marilah Kita Berseroe
Indonesia Bersatoe

Hidoeplah Tanahkoe
Hidoeplah Negrikoe
Bangsakoe Ra'jatkoe Semw'wanja
Bangoenlah Jiwanja
Bangoenlah Badannja
Oentoek Indonesia Raja

Reff:
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahkoe Negrikoe jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka
Hidoeplah Indonesia Raja

Indonesia Tanah jang Moelia
Tanah Kita jang Kaja
Di Sanalah Akoe Berdiri
Oentoek Slama-lamanja
Indonesia Tanah Poesaka
Poesaka Kita Semoeanja
Marilah Kita Mendo'a
Indonesia Bahagia

Soeboerlah Tanahnja
Soeboerlah Djiwanja
Bangsanja Ra'jatnja Sem'wanja
Sadarlah Hatinja
Sadarlah Boedinja
Oentoek Indonesia Raja

Reff:
Indonesia Tanah Jang Soetji
Tanah Kita Jang Sakti
Di Sanalah Akoe Berdiri
'Njaga Iboe Sedjati
Indonesia Tanah Berseri
Tanah Jang Akoe Sajangi
Marilah Kita Berdjandji
Indonesia Abadi

Slamatlah Ra'jatnja
Slamatlah Poetranja
Poelaoenja, Laoetnja, Sem'wanja
Madjoelah Negrinja
Madjoelah Pandoenja
Oentoek Indonesia Raja


Terkait