Warta

Tim Dokter NU Layani Pasien di Barak-barak Pengungsian

Selasa, 9 November 2010 | 01:02 WIB

Sleman, NU Online
Tim dokter NU yang berada dalam koordinasi Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terlibat aktif dalam pelayanan kesehatan di barak-barak pengungsian.

"Beberapa dokter yang kami terjunkan, diantaranya dokter gigi, perawat umum, apoteker, assisten apoteker dan beberapa mahasiswa kedokteran," kata Dr Abdul Kadir, Koordinator tim dokter LKNU kepada NU Online di barak pengungsian yang berada di balai desa Tlogoadi, Mlati Sleman, Ahad (7/11) kemarin.<>

Di barak Tlogoadi ini terdapat 280 pengungsi, terdiri dari laki-laki 130, perempuan 80, balita 25, anak-anak 10, juga terdapat ibu hamil 5 orang. Dari jumlah pengungsi 280, terdapat 139 orang yang sakit.

"Para pengungsi mengalami stress, depresi, dan sarana yang tidak layak, seperti MCK dan air bersih yang tidak terpenuhi," terang Abdul Kadir.

Senin (8/9) kemarin, tim dokter LKNU juga bergerak di barak pengungsi Srimartani, Piyungan Bantul. Tim dari LKNU dipimpin oleh dokter Atthobari dan beberapa dokter dari Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Bantul. Masih terdapat problem yang belum diperhatikan oleh pemerintah di barak-barak kecil. Diantaranya logistrik berupa obat-obatan masih sangat minim.

Karena itu LKNU DIY berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, terutama untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan.

Berdasarkan pengamatan tim relawan NU Jogja, untuk logistik berupa bahan makanan sudah memenuhi standar, namun yang mendesak dibutuhkan adalah obat-obatan.

"Karena tidak semua pengungsi bisa dirawat di rumah sakit, maka pelayanan kesehatan di barak-barak sebenarnya sangat dibutuhkan di tengah kondisi pengungsi yang mengalami stress," lanjut dokter Abdul Kadir. (gun)


Terkait