Humor

Humor: Tiup Lilin

Kamis, 2 Juni 2022 | 09:30 WIB

Humor: Tiup Lilin

Ilustrasi humor. (Foto: NU Online)

Nuri tengah merayakan ulang tahunnya yang ketujuh belas. Angka ini menjadi hal yang istimewa bagi muda-mudi. Pasalnya, di usia itu, ia sudah berhak memegang kartu tanda penduduk. Artinya, usia tersebut menjadi titik peralihan Nuri dari masa remaja ke usia dewasa.


Tak mau momen istimewa itu lewat begitu saja, Nuri pun merayakan ulang tahunnya itu. Sengaja, ia menabung uang jajannya selama beberapa bulan terakhir agar bisa beli kue dan merayakan hari lahirnya bersama keluarga dan kerabat terdekatnya.


"Selamat ulang tahun, kami ucapkan. Selamat panjang umur, kita kan doakan. Selamat sejahtera, sehat, sentosa. Selamat panjang umur, dan bahagia."


Begitulah koor keluarga dan kerabat dekatnya bersuara merayakan genap usianya yang ketujuh belas. Banyak orang menyebutnya dengan istilah bahasa Inggris, sweet seventeen.


Setelah menyanyikan lagu yang bermuatan doa itu, para hadirin melanjutkan dengan lagu berikutnya, yaitu tiup lilin. Satu momen yang jadi rangkaian wajib dalam perayaan ulang tahun.


Lilin yang menunjukkan angka usianya itu sudah tegak berdiri di atas kue yang sudah dibelinya dari toko yang kerap dilewati saat pergi dan pulang sekolah. Tentu saja apinya sudah berkibar kian kemari diembuskan angin malam yang masuk melalui sela-sela jendela.


"Tiup lilinnya. Tiup lilinnya. Tiup lilinnya sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga."


Saat lirik tersebut disuarakan dengan berbarengan, ia pun mulai mengembuskan udara dari mulutnya.


"Fuuuuh!"


Tapi, api masih berkibar seperti biasanya. Tak ada dorongan yang cukup kuat bagi si api untuk padam.


Lagu itu membawanya hanyut dalam sweet seventeen yang sedemikian rupa dinantikannya. Ia pun kembali mencoba memadamkan api yang tampak seakan bergoyang mengikuti irama lagu itu.


"Fuuuh!"


Nuri heran, "Kok, gak mati mati sih?!" Gumamnya di hati.


Tetiba, adik Nuri mendekat dan membisikkan sesuatu lekat sekali ke telinganya, "Maskernya dibuka dulu, Kak!" (Syakir NF)