Saya pernah sowan kepada seorang kiai sepuh, di pesantrennya yang dihuni puluhan santri. Ia terkenal sebagai kiai yang rajin ngaji ke mana-mana, ke pelosok kampung dengan sepeda motor tuanya. Pengajiannya selalu ramai, karena ia suka melempar guyon-guyon segar.
<>
“Kiai, mengapa kiai tidak bikin proposal untuk membangun pesantren?” saya memberanikan diri bertanya.
“Proposal ke mana?” respon kiai dengan pertanyaan.
"Yaa..mungkin ke pemerintah,” kata saya hati-hati.
“Terima kasih atas sarannya, Kang. Tapi, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada pemerintah, sampai hari ini, saya dan pengurus pesantren, berusaha tidak nyari bantuan ke pemerintah,” jelas kiai dengan kalem.
“Kenapa, Kiai?” tanya saya.
“Bagi saya, pemerintah itu kaya khomer, nyandu dan madorotnya lebih banyak daripada faedahnya. Tapi silakan saja teman-teman yang bilang pemerintah kaya teh manis, bikin hangat dan enak. Tapi ojo kakean gulone, ndak kencing manis (tapi jangan kebanyakan gulanya, nanti kena kencing manis).” (Hamzah Sahal)
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
3
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
6
Badai Perlawanan Rakyat Pati
Terkini
Lihat Semua