Internasional

Hampir 300 Etnis Rohingya Terdampar di Aceh, Paling Banyak Wanita

Selasa, 8 September 2020 | 02:00 WIB

Hampir 300 Etnis Rohingya Terdampar di Aceh, Paling Banyak Wanita

Pengungsi Rohingya tiba di Teknaf, Bangladesh dengan menggunakan perahu pada September 2017 lalu. (Foto: Reuters)

Lhokseumawe, NU Online
Hampir 300 etnis Rohingya terdampar di kawasan Pantai Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh pada Senin lalu sekitar pukul 01.00. Mereka tiba di Aceh dengan menaiki kapal kayu jenis JT TRN.U 11/00.


Sebelum mendarat di Pantai Ujung Blang, kapal kayu yang membawa etnis Rohingya tersebut ditemukan oleh nelayan lokal beberapa kilometer di pantai lepas Lhokseumawe. Dari hasil pendataan sementara, jumlah warga Rohingya yang terdampar di Aceh tersebut sebanyak 297 orang. Rinciannya, 181 perempuan, 102 perempuan, dan 14 anak-anak.  


Juru Bicara Satgas  Penanganan Pengungsi Rohingya, Marzuki, mengatakan, untuk sementara waktu para pengungsi etnis Rohingya tersebut ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Muenasah Mee Kandang. 


“Namun sebelumnya, akan dilakukan rapid test karena mengingat saat ini dalam masa pandemi Covid-19,” kata Marzuki, diberitakan Antara Aceh, Senin (7/9). Terlebih ada laporan bahwa ada satu etnis Rohingya yang mengalami sesak nafas. Pada saat itu juga, dia sudah dilarikan ke Rumah Sakit Cut Meutia.


Pemerintah Kota Lhokseumawe menyatakan siap menampung imigran etnis Rohingya tersebut. Kendati demikian, dia akan menggelar rapat kembali bersama unsur forum koordinasi pimpinan daerah untuk memutuskan apakah nanti akan tetap menampung etnis Rohingya atau tidak.

 

Pada Juni lalu, 99 etnis Rohingya juga terdampar di Aceh, tepatnya di Pantai Lancok, Kabupaten Aceh Utara. Mereka ditampung di BLK Kandang Lhokseumawe sampai saat ini.


UNHCR apresiasi warga Aceh
Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) mengapresiasi warga Aceh yang menyelamatkan dan menerima 297 etnis Rohingya setelah mereka terombang-ambing di lautan selama berbulan-bulan.


“Ratusan pengungsi Rohingya ini sudah berjuang untuk bertahan hidup di lautan dengan kondisi yang buruk selama tujuh bulan,” kata juru bicara UNHCR, Babar Baloch, sebagaimana diberitakan laman resmi PBB.


Dilaporkan, ratusan etnis pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh itu berasal dari kamp pengungsian di Cox’s Bazar, Bangladesh. Baloch menuturkan, mereka telah berganti beberapa kapal sebelum akhirnya tiba di Aceh. 


Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad