Internasional

Pertama Kali, Saudi Gelar Pertandingan Gulat WWE Perempuan

Kamis, 31 Oktober 2019 | 13:00 WIB

Pertama Kali, Saudi Gelar Pertandingan Gulat WWE Perempuan

Bendera Arab Saudi. (Ilustrasi: shutterstock)

Riyadh, NU Online
Kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya bakal menggelar pertandingan gulat WWE perempuan di Stadion King Fahd pada Kamis (31/10) malam waktu setempat. Dengan menyelenggarakan pertunjukan ini, Saudi berusaha mengabaikan citra ultra-konservatifnya.

Diberitakan AFP, Kamis (31/10), World Wrestling Entertainment Inc (WWE) mengatakan, dua mega bintang gulat Lacey Evans dan Natalya akan saling berhadapan dalam event bayar per tayang. Pertunjukan itu juga akan menampilkan mantan juara tinju Tyson Fury melawan Braun Strowman.
 
Pertandingan dua pegulat perempuan tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma dan tradisi Saudi, di mana kaum hawa umumnya diwajibkan mengenakan jubah warna hitam atau abaya ketika berada di ruang publik.
 
Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir Arab Saudi telah mengizinkan adanya hiburan yang memungkinkan warganya untuk bersenang-senang. Beberapa pihak menilai, langkah tersebut merupakan upaya untuk meredam tingginya pengangguran kaum muda dan frustasi publik atas kemerosotan ekonomi.
 
Pertandingan gulat WWE ini menjadi bagian dari kegiatan ‘Riyadh Season’, yang mencakup lebih dari 100 acara hiburan dan seni selama dua bulan di ibu kota kerajaan tersebut. 
 
Untuk diketahui, sejak diangkat menjadi Putra Mahkota, Mohammed bin Salman melakukan reformasi besar-besaran di tubuh kerajaan. Salah satunya memperbolehkan kegiatan atau hal yang dulu dilarang dilakukan perempuan Saudi seperti menonton pertandingan bola di stadion, menonton film di bioskop, mengendarai kendaraan sendiri, bepergian sendiri, dan lain sebagainya. 
 
Teranyar, Saudi untuk pertama kalinya membuka pintu untuk turis mancanegara dengan membuka program visa kunjungan untuk 49 negara di seluruh dunia. Kebijakan ini dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan Kerajaan di sektor pariwisata.   
 
Melalui kebijakan ini, Arab Saudi hendak meningkatkan kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata yang saat ini hanya 3 persen menjadi 10 persen dari PDB pada 2030. Di samping itu, Saudi juga menargetkan peningkatan kunjungan internasional dan domestik menjadi 100 juta per tahun pada waktu yang sama.
 
Pewarta: Muchlishon
Editor: Alhafiz Kurniawan