Protes Kudeta Militer, Warga Myanmar yang Tewas Capai 709 Orang
NU Online · Senin, 12 April 2021 | 16:30 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) menyampaikan tambahan 5 orang tewas menyusul kekerasan yang terjadi di Myanmar. AAPP juga melaporkan hingga 11 April, total 3.059 orang telah ditahan. Dari jumlah itu, dari 64 dijatuhi hukuman dan 657 lainnya telah dikeluarkan surat perintah penangkapan.
Dari awal kudeta militer 1 Februari 2021 hingga Senin (12/4), AAPP melaporkan bahwa warga Myanmar yang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer sudah mencapai 706 orang.
“Sejak tadi malam hingga sore ini, pertempuran antara Tentara Kemerdekaan Kachin dan junta militer semakin intensif di Kota Momauk, banyak warga yang terpaksa mengungsi,” terang AAPP dilansir kantor berita Anadolu.
AAPP juga melaporkan seorang anggota parlemen partai berkuasa Liga Nasional Demokrasi (NLD) dari Kota Pantanaw, Wilayah Ayeyarwady ditangkap oleh militer.
“Kelompok militer menggunakan siksaan sebagai senjatanya dalam penahanan. Ini adalah masalah serius yang mengkhawatirkan,” ungkap AAPP.
Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.
Menanggapi kudeta tersebut, kelompok sipil di seluruh negeri meluncurkan kampanye pembangkangan dengan demonstrasi massa dan aksi duduk di jalan.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua