Internasional

Tolak Jabat Tangan, Pasangan Muslim Tak Diberi Kewarganegaraan Swiss

Senin, 20 Agustus 2018 | 16:59 WIB

Lausanne, NU Online
Walikota kota Lausanne Swiss Gregoire Junod mengatakan, pemerintah kota Lausanne menolak untuk memberikan aplikasi kewarganegaraan sepasang Muslim karena mereka menolak bersalaman dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Mereka dianggap kurang memberikan penghargaan terhadap kesetaraan gender. 

Junod menyebutkan, komisi kota madya telah menanyakan kepada mereka beberapa bulan lalu perihal pemenuhan kriteria kewarganegaraan Swiss. Pada Jumat (17/8), setelah melakukan wawancara komisi memutuskan untuk menolak aplikasi kewarganegaraan mereka karena alasan tidak menghargai kesetaraan gender.  

Dia menolak untuk memberikan informasi terkait kebangsaan atau identitas lainnya pasangan Muslim itu. Namun yang pasti, Junod mengungkapkan kegagalan mereka mendapatkan kewarganegaraan Swiss adalah tidak mau berjabat tangan dengan lawan jenis dan berintegrasi dengan komunitas Swiss lainnya.

“Mereka juga menunjukkan kesulitan besar dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang dari lawan jenis,” kata Junod, dilansir AFP.

Komisi kota madya menuturkan kalau dalam wawancara mereka tidak menanyakan hal-hal yang terkait dengan agama.  
Junod menambahkan, kebebasan dalam beragama dijamin dalam Undang-Undang negara dan diabadikan dalam hukum Canton Vaud, yang juga meliputi kota madya Lausanne. 

“Akan tetapi praktik agama tidak boleh keluar dari koridor hukum,” tegasnya.

Beberapa Muslim ada yang memiliki pandangan bahwa bersentuhan antara laki-laki dan perempuan atau lawan jenis yang bukan mahram hukumnya haram. Dengan keyakinan ini, mungkin pasangan Muslim itu tidak bersedia untuk bersalaman dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. (Red: Muchlishon)