Jateng

Rais Syuriyah PBNU Sebut 3 Indikator Kesuksesan KH Masruri Mughni Berhasil Bangun Peradaban

NU Online  ·  Kamis, 26 Juni 2025 | 09:00 WIB

Rais Syuriyah PBNU Sebut 3 Indikator Kesuksesan KH Masruri Mughni Berhasil Bangun Peradaban

Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Haris Shodaqoh.

Brebes, NU Online Jateng 

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Haris Shodaqoh menegaskan bahwa KH Masruri Mughni adalah sosok yang berhasil membangun peradaban. Hal ini ditandai dengan tiga indikator utama sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan keturunan yang saleh-salehah.


“Ketiganya ada pada Abah Masruri. Beliau meninggalkan jejak shadaqah jariyah dalam bentuk bangunan fisik pondok pesantren dengan segala fasilitasnya; dari masjid, gedung olahraga, madrasah, hingga perguruan tinggi,” jelasnya saat menyampaikan tadzkirah pada Haul ke-14 Almaghfurlah KH Masruri Mughni di Masjid An-Nur, Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, Benda, Sirampog, Brebes, Ahad (22/6).


Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari, Kota Semarang itu menyebutkan bahwa ilmu yang bermanfaat dari Kiai Masruri terbukti dengan ribuan santri alumni yang kini tersebar di berbagai penjuru negeri. 


Sementara dari sisi keturunan, perjuangan Kiai Masruri dilanjutkan oleh 17 putra-putri dan menantunya serta 56 cucu yang meneruskan kiprahnya di dunia pesantren dan dakwah.


“Di tengah zaman digital yang penuh tantangan ini, membangun akhlak dan peradaban bukan hal mudah. Dunia ini ibarat 'lahwun wa la'ibun', tempat permainan dan senda gurau. Maka, umat Islam hendaknya tidak terlalu larut dalam urusan dunia. Hidup itu indah jika kita bermanfaat bagi sesama dan tidak menyusahkan orang lain,” pesan Kiai Haris.


KH Masruri Mughni wafat di Kota Suci Madinah pada Ahad, 20 November 2011 pukul 00.15 Waktu Arab Saudi atau 04.14 WIB dan dimakamkan di kompleks pemakaman Jannatul Baqi, Madinah. Almarhum tercatat pernah menjadi Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dari 2003 hingga 2011.


Selengkapnya klik di sini.