Kesehatan

Kasus Virus Mpox, Kenali Penularan dan Gejalanya

Selasa, 10 September 2024 | 18:00 WIB

Kasus Virus Mpox, Kenali Penularan dan Gejalanya

Ilustrasi virus mpox. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu (14/8/2024) menyatakan Monkeypox atau Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Penyakit Monkeypox atau Mpox berasal dari virus zoonosis yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia.

 

Penyakit ini dapat menular dari manusia ke manusia. Pada 28 November, WHO mengumumkan pergantian nama Monkeypox menjadi Mpox dengan tujuan untuk menghindari rasisme dan stigmatisasi.


Virus Mpox memiliki beberapa clade (varian) yang telah teridentifikasi dan dapat menimbulkan wabah yaitu clade Ia, clade Ib, dan clade IIb. Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat jika dibandingkan dengan clade II.

 

Namun penularan clade Ib dan IIb, sebagian besar terjadi melalui kontak langsung dengan penderita dan seksual. Berbeda dengan clade Ia, sebagian besar penularan terjadi disebabkan zoonosis.


“Penyakit Mpox termasuk zoonosis yang berarti ditularkan dari hewan kepada manusia, penyakit ini mirip seperti Covid-19 dan flu burung yang ditularkan dari hewan kepada manusia,” ujar Ketua Umum Lembaga Akreditasi Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (LAMFI), dr Muhammad Makky Zamzami kepada NU Online pada Selasa (10/9/2024).


Makky menjelaskan gejala penyakit mpox biasanya demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (terdapat di leher, ketiak, atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.


Gejala ruam biasanya dimulai satu sampai tiga hari sejak dimulainya demam dan setelah berkontak langsung dengan penderita. Ruam atau lesi di kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, melepuh berisi cairan bening dan nanah, kemudian mengeras atau keropek lalu rontok. Jumlah ruam atau lesi pada satu orang penyakit dapat berkisar beberapa hingga ribuan. Ruam cenderung di wajah, telapak tangan, dan kelamin.


Gejala penyakit mpox berlangsung sekitar 2-4 minggu dan dapat sembuh dengan sendiri. Namun, jika setelah 21 hari menemukan gejala negatif atau positif. Segera hubungi layanan kesehatan terdekat.


“Jika tertular atau merasa berkontak dengan orang yang terkena virus mpox, lakukan pantauan selama 21 hari sejak terakhir kontak, batasi kontak dengan orang lain atau isolasi diri sampai menemukan gejala negatif atau positif, kemudian hubungi layanan kesehatan terdekat dan lakukan pemeriksaan lab serta medis sampai benar-benar sembuh,” ujar Makky.


Ia menyampaikan bahwa penyakit mpox dapat menyebar melalui kontak dekat dengan penderita penyakit mpox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, termasuk kontak seksual.


Selanjutnya, dapat menyebar melalui lingkungan yang terkontaminasi penyakit mpox, misalnya ketika penderita mpox menyentuh pakaian, handuk, benda-benda dan permukaan lainnya, ketika orang lain juga menyentuhnya kemungkinan dapat tertular atau terinfeksi virus mpox.