Lingkungan

BRG: Bakal Terjadi Pergeseran Ekonomi Ekstraktif ke Singular

Senin, 1 April 2019 | 00:30 WIB

BRG: Bakal Terjadi Pergeseran Ekonomi Ekstraktif ke Singular

Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A Safitri

Jakarta, NU Online
Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG) Myrna A Safitri mengemukakan tentang akan terjadinya pergeseran paradigama perekonomian. Pergeseran paradigma ekonomi tersebut dari ekstraktif ke singular.

Hal itu dikemukan Myrna saat pembukaan Loka Karya yang bertajuk Mengimplementasikan Konsep Aswaja dalam Pertanian di Lahan Gambut di Hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat, Sabtu (31/3).

Menurut Myrna, pergeseran tersebut karena ekonomi ekstraktif mengekploitasi sumber daya alam secara tak terkendali dan berakibat terjadinya kerusakan alam.

Ia melanjutkan, pergeseran paradigma ekomoni mulai tampak karena nilai tambah produk-produk yang tidak merusak lingkungan semakin meningkat. Kegiatan-kegiatan ekonomi singular, yakni yang mengurangi pembuangan sumber daya juga akan menjadi tren.

"Kegiatan-kegiatan ekonomi singular, yang tidak membuangan sumber daya akan menjadi tren ke depan ini,"ucapnya.

BRG sendiri, lanjutnya, mendorong para petani agar mengembangkan pertanian yang integratif dan minim limbah, sehingga petani juga dapat menjaga ekosistem yang ada.

"Melalui desa peduli gambut, BRG mendorong para petani untuk bisa sedemikian rupa mengembangkan pertanian yang integratif dan yang minim limbah, sehingga mereka juga bisa menjaga keberlanjutan ekosistem yang ada," jelasnya.

Lebih jauh, Myrna juga mengemukakan bahwa dunia internasional sangat memberikan perhatian yang besar kepada perubahan ekonomi yang berbasis pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan bukan eksploitatif.

"Dunia internasional sangat perhatian agar ekonomi hijau atau ekonomi berbasis pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana agar terus dikembangkan dan sejumlah intensif-intensif disiapkan bagi yang secara konsisten mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi-ekonomi seperti itu," ungkapnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)