Nasional

Akibat Banjir dan Longsor, Ratusan Warga Lumajang Mengungsi

Sabtu, 8 Juli 2023 | 08:00 WIB

Akibat Banjir dan Longsor, Ratusan Warga Lumajang Mengungsi

Sejumlah warga tengah mengungsi. (Foto: LPBINU Lumajang).

Jakarta, NU Online

 

Ratusan warga Lumajang, Jawa Timur harus mengungsi akibat bencana alam banjir dan longsor yang terjadi pada Jumat (7/7/2023) tengah malam sekitar pukul 00.10 WIB. Banjir itu diketahui masih terus mengalir dan menerjang beberapa daerah hingga pada pagi hari, sehingga warga sekitar harus mengungsi.

 

Beberapa lokasi terdampak di antaranya Kecamatan Pronojiwo meliputi Desa Srikaton, Desa Supiturang, Desa Sumberurip, Desa Oro-oro Ombo. Sementara di Kecamatan Candipuro meliputi Desa Sumberwuluh, Kloposawit, Sidomulyo, Jugosari.

 

Ketua Pengurus Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Lumajang Ahmad Ali Su'ud menyampaikan bahwa kurang lebih 253 warga Lumajang dari beberapa desa yang mengungsi. "Kurang lebih 253 (warga)," katanya kepada NU Online saat ditanya update jumlah pengungsi, Jumat malam (7/7/2023).

 

Warga yang mengungsi diarahkan ke empat titik pengungsian. Pertama berada di Balai Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro. Kedua, dipusatkan di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Ketiga, berada di Pondok Pesantren Apita Nurussalam Jarit, Kecamatan Candipuro.

 

"Pengungsian yang selanjutnya ada di rumah warga di daerah Jarit, Kecamatan Candipuro," terangnya.

 

Selain itu, akibat dari peristiwa ini dikabarkan ada tiga orang meninggal dunia 

 

Ahmad Ali Su'ud menyampaikan, awal terjadinya bencana banjir dan longsor ini lantaran sebelumnya turun hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Ditambah lagi, hujan turun tak kunjung reda. "Selama dua hari di daerah Lumajang itu hujan tidak kunjung reda. Dua hari dua malam hujan, mengakibatkan banjir bandang yang melewati sungai aliran gunung semiru yang terjadi di Curah Kobokan," ungkapnya.

 

Banjir bandang kemudian meluap ke beberapa aliran sungai lain yang mengakibatkan terputusnya jembatan. Menurut data yang diterima Su'ud, sapaan akrabnya, ada tiga jembatan yang putus. Pertama, jembatan Kali Regoyo yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Kedua, jembatan Pancut yang berada di desa Keloposawit, Kecamatan Candipuro. 

 

"Dan yang ketiga jembatan perbatasan Lumajang-Malang yang ada di Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo," jelasnya.

 

Ia juga menyampaikan bahwa akses kendaraan di jalur piket nol Lumajang - Malang ditutup hingga malam ini karena ada material longsor. Longsor terjadi di beberapa titik, salah satunya di KM 59 jalur piket nol Lumajang - Malang. Panjang longsor sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter.

 

Tadi mau dievakuasi sama PPDB Kabupaten Lumajang, karena masih terjadi hujan dikhawatirkan ada longsor susulan, akhirnya tidak jadi makam ini. Insyaallah besok kalau mmg cuaca di daerah itu bersahabat," ucapnya. 

 

Pewarta: Syamsul Arifin

Editor: Syakir NF