Nasional

Ansor Jateng Dukung Upaya Undip Tangkal Masuknya Paham Radikal 

Jumat, 23 Agustus 2019 | 13:30 WIB

Ansor Jateng Dukung Upaya Undip Tangkal Masuknya Paham Radikal 

Rektor Undip bersama PW GP Ansor Jawa Tengah. (Foto: NU Online)

Semarang, NU Online
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah memberikan apresiasi pada Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang memiliki komitmen untuk membersihkan kampus dari paham radikal yang menjalar di kalangan mahasiswa.
 
Hal itu diungkapkan Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, H Sholahuddin Aly atau saat melakukan silaturahim ke Rektor Undip, Yos Johan Utama, di ruang kerjanya atau gedung Rektorat Undip Tembalang, Kamis (22/8).
 
"Kami memberikan dukungan penuh pada Undip yang terus berupaya menghilangkan pengaruh-pengaruh paham radikal di kampus. Karena paham radikal ini sangat membahayakan keutuhan NKRI," ujar Gus Sholah, sapaan akrabnya.
 
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), masuknya paham radikal ke kampus dan kalangan mahasiswa, diduga adanya infiltrasi yang dilakukan oleh pengajar dan staf pengajar di lingkungan perguruan tinggi.
 
Menurut Gus Sholah, langkah yang dilakukan oleh Undip sudah sangat cepat dan taktis menghalau radikalisme di lingkungan pendidikan. 
 
"GP Ansor mendukung penuh upaya deradikalisasi di lingkungan pendidikan," tegasnya.
 
Untuk mendukung deradikalisasi dunia pendidikan, GP Ansor siap bersinergi dengan Undip menghalau radikalisme. Semisal menghadirkan kadernya membantu memantapkan pemahaman keagamaan pada mahasiswa di lingkungan kampus.
 
"Jika dibutuhkan, kami siap menerjunkan kader Ansor ke kampus," tutur Gus Sholah.
 
Ditegaskan Gus Sholah, pada usia mahasiswa memang sedang masa pencarian jati diri. Maka, di waktu-waktu tersebut, sangat rentan terpapar paham radikal dengan mudah.
 
Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama menyambut baik dukungan penuh dari PW GP Ansor Jawa Tengah.
 
Menurutnya, Undip sudah berkomitmen menangkal berbagai upaya masuknya paham radikal dalam kampus. Kampus juga sangat merespons upaya deradikalisasi. 
 
"Radikalisme ini menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya dunia pendidikan tapi seluruh komponen masyarakat dan kepemudaan," ungkapnya.
 
Ditegaskannya, saat ini Undip Semarang telah membentuk Tim Anti Radikalisme Undip (Timaru) sebagai salah satu komitmen untuk menciptakan suasana pendidikan bebas radikalisme. 
 
"Kami komitmen untuk menciptakan Undip menjadi kampus religius dan nasionalis, bebas dari paham radikalisme," tandas Prof Yos, sapaan akrabnya.
 
 
Editor: Ibnu Nawawi