Gerhana Bulan Total Malam Senin Disunnahkan Shalat Khusuf, Berikut Jadwal Fasenya
NU Online · Rabu, 3 September 2025 | 15:00 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Seluruh wilayah Indonesia akan dilewati peristiwa gerhana bulan total pada Ahad (7/9/2025) malam atau bertepatan dengan 15 Rabiul Awal 1447 H. Dalam hal ini, umat Islam di seluruh Indonesia dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan (khusuf al-qamar).
"Indonesia tercakup ke dalam wilayah Gerhana Bulan Total 15 Rabi’ul Awal 1447 H ini. Sehingga gerhana dapat disaksikan dari seluruh Indonesia. Dan menjadi dasar bagi pelaksanaan ibadah shalat sunah Gerhana Bulan," kata KH Sirril Wafa, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), melalui siaran tertulis yang diterima NU Online pada Rabu (3/9/2025).
Shalat sunnah khusuf al-qamar ini dapat dilakukan sepanjang peristiwa gerhana terjadi, yakni sejak fase awal terjadinya gerhana hingga fase akhirnya.
Adapun jadwal fase gerhana bulan total menurut data LF PBNU adalah sebagai berikut.
- Awal fase sebagian (awal gerhana): 7 September 2025 M pukul 23:27:01 WIB
- Awal fase total: 8 September 2025 M pukul 00:30:40 WIB
- Puncak gerhana: 8 September 2025 M pukul 01:11:43 WIB
- Akhir fase total: 8 September 2025 M pukul 01:52:46 WIB
- Akhir fase sebagian (akhir gerhana): 8 September 2025 M pukul 02:56:25 WIB
- Durasi: 3 jam 29 menit 24 detik
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa gerhana Bulan total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan berada dalam garis yang sejajar sehingga Bulan masuk dalam bayangan inti Bumi.
"Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya," demikian keterangan BMKG.
Lebih lanjut, dijelaskan pula, bahwa Bulan akan terlihat berwarna merah jika langit cerah pada saat gerhana Bulan total terjadi. Warna merah pada Bulan tersebut tampak disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.
Baca Juga
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian
"Cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak, sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan Bulan, sehingga Bulan tampak merah," demikian keterangan yang diterima NU Online.
Adapun gerhana Bulan Total 7 September 2025 ini merupakan anggota ke 41 dari 71 anggota pada seri Saros 128. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Total 28 Agustus 2007. Sementara gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Total 19 September 2043.
Terpopuler
1
Instruksi Kapolri soal Tembak di Tempat Dinilai Berbahaya, Negara Harus Lakukan Evaluasi
2
Haul Ke-44 KH Abdul Hamid Pasuruan, Ini Rangkaian Acaranya
3
Gusdurian Desak Kapolri Mundur usai Marak Kekerasan Aparat
4
Prabowo Batalkan Kunjungan ke Tiongkok, Pilih Fokus Tangani Situasi Dalam Negeri
5
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
6
Prabowo Instruksikan TNI-Polri Tak Ragu Ambil Langkah Tegas saat Hadapi Kerusuhan
Terkini
Lihat Semua