Nasional

Hardiknas 2024, Berikut Sejumlah Janji Prabowo-Gibran di Bidang Pendidikan

Kamis, 2 Mei 2024 | 20:00 WIB

Hardiknas 2024, Berikut Sejumlah Janji Prabowo-Gibran di Bidang Pendidikan

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

2 Mei merupakan momen tepat merefleksikan sejumlah problem pendidikan di tanah air. Pasalnya, pendidikan yang menjadi fondasi kemajuan suatu bangsa kerap dihadapkan pada masalah-masalah klasik seperti kesejahteraan guru, kurikulum, kekerasan, masalah pembelajaran, dan setumpuk persoalan lainnya.


Problem-problem tersebut diharapkan bisa diselesaikan oleh pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di 2024-2029. Apalagi tantangan pendidikan bagi anak-anak tidak lebih mudah seiring pesatnya perkembangan teknologi dan informasi.


Prabowo dan Gibran mempunyai sejumlah janji di bidang pendidikan. Janji-janji tersebut mereka sampaikan ketika melakukan kampanye. Berikut beberapa janji Prabowo dan Gibran di bidang pendidikan.


1. Program Peningkatan Gaji Guru

Dalam janji kampanyenya, Prabowo-Gibran meyakini akan mampu menaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berprofesi sebagai guru atau dosen. Kenaikan gaji mereka akan direalisasikan nanti ketika sudah menjabat.


Kebijakan penggajian diarahkan pada upah minimum provinsi (UMP) dengan gaji tertinggi mengacu pada jabatan profesional, meskipun pelaksanaan dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan negara.


2. Makan Siang dan Susu Gratis di Sekolah dan Pesantren

Selain peningkatan upah untuk guru ASN, Prabowo-Gibran akan melakukan pemenuhan gizi untuk anak-anak. Bisa dilihat bahwa gizi yang baik untuk anak sangat berguna dalam meningkatkan proses belajar dengan memberikan makan siang dan susu harian kepada siswa prasekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.


Dengan meningkatkan gizi anak, rupanya Prabowo-Gibran ingin mengentaskan stunting (tengkes). Hal ini dinilai sebagai masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik.


3. Pemenuhan Gizi Balita

Sebelum masuk ke dalam usia sekolah, Prabowo-Gibran dalam janji kampanyenya juga akan mengirimkan bantuan gizi diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia, selain bantuan gizi kepada ibu hamil juga akan dilakukan edukasi parenting. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga.


Program ini menargetkan lebih dan 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029. Sumber makanan diutamakan dan produk lokal sehingga program Ini juga akan berdampak besar pada berputarnya roda perekonomian di daerah. Masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam mengembangkan produk lokal untuk memenuhi kebutuhan program.


4. Memperkuat pendidikan, sains dan teknologi

Prabowo-Gibran mencanangkan bahwa kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan, serta penguasaan sains dan teknologi. Maka, janji kampanye terkait kemajuan kualitas pendidikan akan terus ditingkatkan melalui pengembangan kualitas guru, pengembangan fasilitas pendidikan dan penyediaan pendidikan, termasuk menyediakan dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren (untuk mencetak santri berkualitas unggul), dana abadi kebudayaan, dan dana abadi lembaga swadaya masyarakat (LSM).


Inovasi akan lahir semangat dengan kemajuan di bidang tersebut. Untuk Itu, dana riset dan inovasi akan diupayakan mencapai 1.5 2.0% dari PDB dalam 5 tahun. Kebijakan pemerintah yang mendukung pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi merupakan suatu keharusan dalam memperkuat kemandirian bangsa.


5. Pembangunan Infrastruktur Sekolah

Dalam ranah pembangunan infrastruktur pendidikan, Prabowo-Gibran menegaskan komitmennya untuk mendirikan ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan yang memenuhi standar. Di samping itu, perbaikan akan dilakukan pada sekolah-sekolah yang kini dalam keadaan tidak memadai dan tidak layak.


6. Melanjutkan Program PIP, KPI, hingga KIS

Prabowo-Gibran juga berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo, anggaran pendidikan yang dialokasikan oleh pemerintah pusat mencakup berbagai program, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP) yang menyasar 20,1 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk kuliah/bidikmisi yang diberikan kepada 976,8 ribu mahasiswa, dan tunjangan profesi bagi 556,9 ribu guru non-PNS.


Selain itu, peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) mencapai 96,8 juta jiwa pada tahun 2023. Adapun anggaran yang dialokasikan untuk pembayaran iuran JKN bagi peserta PBI mencapai Rp46,5 triliun.