Nasional

Hari Ini, Wapres KH Ma’ruf Amin Disuntik Vaksin Covid-19

Rabu, 17 Februari 2021 | 03:15 WIB

Hari Ini, Wapres KH Ma’ruf Amin Disuntik Vaksin Covid-19

Wapres KH Ma’ruf Amin saat mengaji kitab kuning. (Foto: Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin akan menerima suntikan vaksin Covid-19 produksi Sinovac, di Pendopo Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, pada Rabu (17/2) pagi ini. 


“Keikutsertaan Wapres Ma'ruf Amin yang berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas,” demikian bunyi keterangan tertulis yang diterima dari kantor Wapres. 


Sebelumnya, Juru bicara Wapres H Masduki Baidlowi menuturkan bahwa Kiai Ma’ruf akan siap kapan pun untuk divaksin. Pasalnya, Wapres berusia 77 tahun sehingga sudah memenuhi kelompok umur yang disarankan untuk vaksinasi. 


“Wapres siap kapan saja (divaksin). Tapi kami masih menunggu arahan dari tim kedokteran kepresidenan. Kalau sudah dinyatakan oleh tim itu, Wapres pasti akan siap. Kalau tidak disarankan maka tidak akan divaksin,” kata Masduki, kepada NU Online, Selasa (9/2) lalu.


Sekalipun Kiai Ma’ruf sudah memenuhi kelompok umur yang disarankan untuk mendapatkan vaksin, tetapi kondisi kesehatan menjadi salah satu catatan yang harus diperhatikan dalam melakukan vaksinasi. 


“Kiai Ma’ruf itu kan ada ring di jantung, ini menjadi catatan tersendiri. Itulah yang harus dan akan dipastikan tim dokter yang bakal menentukan apakah vaksinasi itu dilakukan atau tidak,” terang Masduki. 


Secara resmi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumkan izin penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia pada 7 Februari lalu. Hal itu diumumkan karena sebelumnya telah dilakukan penelitian dan monitoring terhadap penggunaan vaksin tersebut. 


“Hasil monitor BPOM tentang uji klinis terhadap kelompok lansia di Brasil dan Tiongkok menemukan data data keamanan dan khasiat yang cukup,” kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito.


Namun, ia juga mengingatkan bahwa pemberian vaksin kepada lansia ini harus dilakukan secara hati-hati. Menurut dia, kelompok lansia merupakan populasi berisiko tinggi karena cenderung memiliki berbagai komorbid atau penyakit penyerta yang harus diperhatikan dalam penggunaan vaksin Sinovac.


“Proses screening menjadi sangat penting sebelum dokter memutuskan untuk memberikan persetujuan vaksinasi kepada lansia,” kata Penny.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori