Nasional

James Dorsey: Nahdlatul Ulama, Penggerak Perubahan dengan Strategi Proaktif

Kamis, 30 November 2023 | 10:00 WIB

Jakarta, NU Online 

Analis Geopolitik dan Jurnalis Senior James Dorsey menilai peran Nahdlatul Ulama dalam menanggapi konflik di Gaza, Palestina dan tantangan terkait supremasi hukum internasional telah membuka perspektif baru terhadap upaya perubahan dalam masyarakat.

Menurut Dorsey, situasi di Gaza adalah hasil dari dehumanisasi yang berangkat dari adanya sikap merasa paling benar dan rasa superioritas yang enggan mengakui kesalahan.

“Situasi di Gaza adalah produk dari dehumanisasi terhadap orang lain yang berakar pada pemahaman diri sendiri yang benar, dan rasa superioritas, tidak mengakui kesalahan dengan tidak memanusiakan orang lain,” ungkap Dorsey dalam Forum R20 International Summit of Religious Authorities di Park Hyatt, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Ia melihat Nahdlatul Ulama sebagai organisasi keagamaan dalam berbagai upaya yang dijalankan melalui sejumlah pertemuan pemuka agama-agama, menantang otoritas agama untuk meminimalisasi peran agama sebagai alat otoritarianisme.

"Proyek Nahdlatul Ulama menantang para otokrat yang merampas peran penting agama dalam masyarakat dan menjadikan agama hanya sekedar pilar dukungan terhadap otoritarianisme," kata dia.

Dalam pandangannya, upaya Nahdlatul Ulama untuk mengubah yurisprudensi agama memainkan peran penting dalam merangkai perdebatan tentang supremasi hukum dan sistem tatanan dunia di abad ke-21. Dorsey mengakui bahwa Nahdlatul Ulama telah mencapai tujuan yang belum dicapai oleh sebagian besar kelompok.

"Banyak pemimpin agama dan politik hanya sekedar basa-basi terhadap prinsip-prinsip toleransi, kesetaraan, kebebasan, hak asasi manusia, dan dialog antaragama. Namun, Nahdlatul Ulama secara proaktif melibatkan para pemimpin agama dan politik untuk mencari titik temu demi perubahan," tambahnya.

Dorsey menyimpulkan bahwa strategi Nahdlatul Ulama, yang tidak hanya mengajak tetapi juga secara aktif melibatkan pemimpin agama dan politik, adalah langkah yang patut mendapat pujian. Meskipun, menurutnya, keefektifan pendekatan ini masih perlu dievaluasi lebih lanjut.

"Ini adalah strategi yang patut mendapat pujian, meskipun, menurut pendapat saya, para juri tidak menilai keefektifan pendekatan ini," ujar Dorsey.

“Tentu saja, ini hanyalah langkah awal, namun merupakan langkah pertama yang penting dan patut ditiru, terutama di Israel dan Palestina,” pungkasnya.