Ke PBNU, Dubes Kazakhstan Pastikan Kehadiran Gus Yahya dalam Kongres Pemimpin Dunia
NU Online · Rabu, 3 Agustus 2022 | 16:00 WIB

Duta Besar (Dubes) Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov kembali datang ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Rabu (3/8/2022). (Foto: NU Online)
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Duta Besar (Dubes) Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov kembali datang ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Rabu (3/8/2022).
Kedatangannya kali ini untuk meminta konfirmasi dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) agar bisa hadir dalam Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional Ke-7 yang akan digelar di Nur-Sultan, Ibu Kota Kazakhstan, pada 13-15 September 2022 mendatang.
Acara tahunan yang diselenggarakan pemerintah Kazakhstan itu akan melibatkan atau mengundang sejumlah pemimpin agama-agama tradisional di seluruh dunia, termasuk Gus Yahya sebagai pemimpin NU.
Gus Yahya pun mengonfirmasi akan hadir di dalam pertemuan tersebut. Bahkan, ia akan mengajak para pemimpin agama sedunia untuk bicara jujur terkait masalah-masalah yang hingga kini dihadapi oleh masyarakat internasional.
Baca Juga
Gus Yahya Membela Palestina
"Akan menarik apabila para pemimpin agama ini mau bicara secara jujur tentang berbagai masalah yang menyangkut agama dan kemanusiaan," ungkap Gus Yahya, usai menerima Dubes Daniyar di lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta.
Kejujuran para pemimpin agama sedunia itu dibutuhkan, karena konteksnya menjadi sangat krusial seiring dengan meningkatnya intensitas ketegangan antara kelompok-kelompok agama dan kelompok sekuler, khususnya di negara-negara barat.
"Maka dunia ini sebetulnya dibayang-bayangi oleh ketegangan yang berpotensi mengarah pada konflik. Bukan hanya di antara kelompok-kelompok agama saja, tetapi juga antara kelompok agama tradisional dan sekuler," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Menurut Gus Yahya, apabila masalah-masalah agama dan kemanusiaan didiskusikan di Kazakhstan dalam pertemuan para pemimpin agama sedunia, maka akan sangat memiliki arti signifikan bagi dinamika peradaban dunia.
"Saya sudah memberikan konfirmasi, mudah-mudahan saya pribadi bisa datang. Saya akan membawa beberapa delegasi dari Indonesia, dari NU untuk ikut serta di dalam forum tersebut dan terlibat dalam jaringan para tokoh agama internasional," ungkapnya.
Tak lupa, Gus Yahya pun mendoakan agar Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional Ke-7 di Kazakhstan itu menjadi diskusi yang positif bagi peradaban dunia di masa depan.
Untuk diketahui, Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional merupakan pertemuan internasional yang diadakan satu kali dalam tiga tahun di Nursultan, Kazakhstan, yang diprakarsai oleh Presiden pertama Republik Kazakhstan Nursultan Nazarbayev. Kongres ini pertama kali digelar pada 23-24 September 2003.
Sebelumnya, Dubes Kazakhstan Daniyar Sarekenov telah datang ke Kantor PBNU untuk mengantarkan surat undangan langsung kepada Gus Yahya, pada 21 Maret 2022 lalu.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
3
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
4
Jamaah Diimbau Hindari Sebar Video Menyesatkan, Bisa Merusak Ibadah Haji
5
Pos-Pos Petugas Penentu Kelancaran Lalu Lintas Jamaah di Jamarat Mina
6
Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H Berpotensi Terlihat di Aceh
Terkini
Lihat Semua