Nasional

LP Ma’arif PBNU: Negara Wajib Hadir dan Berpihak pada Madrasah Swasta

Rabu, 18 September 2024 | 19:30 WIB

LP Ma’arif PBNU: Negara Wajib Hadir dan Berpihak pada Madrasah Swasta

Ketua LP Maarif NU PBNU, Muhammad Ali Ramdhani saat memberikan sambutan dalam Rakornas LP Ma'arif NU 2024 dan Munas Pandu Ma'arif NU di Hotel Yuan Garden, Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Rabu (18/9/2024). (Foto: Juded/TVNU)

Jakarta, NU Online

Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama PBNU, Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengupayakan agar negara hadir dan berpihak pada madrasah swasta, terutama terkait sumber daya tenaga pendidik.


Hal itu disampaikanya pada Rakornas LP Ma’arif NU 2024 dan Munas Pandu Ma’arif NU di Hotel Yuan Garden, Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Rabu (18/9/2024).


“Hari ini kita tengah mengupayakan berbagai ikhtiar salah satunya dengan melakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi agar merekonstruksi (peraturan). Negara wajibul kudu memberikan keberpihakan terhadap madrasah swasta termasuk yang kita kelola,” paparnya.


Ali Ramdhani menjelaskan jika ada masyarakat berinisiatif membuat lembaga pendidikan, maka perlu didukung negara dengan menghadirkan tenaga pendidik bermutu. Tetapi, menurutnya, guru yang lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) justru ditarik ke madrasah dan sekolah negeri. 


“Hari ini kita tengah memperjuangkan mandat yang diberikan oleh negara pada kita, membuat lembaga pendidikan merupakan bagian dari tugas warga negara. Seharusnya negara hadir tetapi pada hari ini kita melihat kebijakan kebijakan negara kerap kali menganakemaskan madrasah dan sekolah negeri, dimana P3K misalnya orang-orang hebat yang kita kader sedemikian rupa kemudian P3K ditarik ke Madrasah negeri atau sekolah negeri,”  jelasnya


Dalam kesempatan ini Ia juga mengapresiasi perkembangan LP Ma’arif NU dari pelosok negeri dan berbagai pulau dengan bentuk sapaan yang bermakna. 


“Saya sungguh melihat perkembangan dari LP Ma'arif kita, dari pelosok negeri dari berbagai pulau pulau yang terasing kita sempat memberikan intervensi yang kecil tetapi bermakna betul, kemudian menjadi episentrum peradaban pada wilayah itu dan itu cara kita untuk menyapa umat-umat Nahdlatul Ulama,” ungkap Ali Ramdhani. 


Ali Ramdhani menjelaskan bahwa forum yang dilaksanakan ini adalah forum keakraban dalam sebuah format yang disebut dengan KISSS (Koordinasi, Integrasi, Sinergi, Sinkronisasi dan Simplikasi).


Ia menjelaskan sinkronisasi berbagai program kerja dengan mengambil keunggulan dari budaya lokal merupakan hal yang penting dalam membangun lembaga pendidikan. 


“Hal yang penting berikutnya adalah bentuk sinkronisasi, menyinkronisasi berbagai program program kerja karena dengan mengambil keunggulan-keunggulan dari budaya lokal penting dari cara kita untuk membangun sebuah lembaga pendidikan yang baik, penciri khas kita ialah memberikan format-format, memberikan afirmasi bagi orang yang tidak berdaya itu juga menjadi ciri khas kita,” jelasnya. 


Ia juga menegaskan bahwa sinkronisasi menjadi sebuah program nasional yang tidak hanya berfokus pada wilayah yang kaya akan sumberdaya tetapi juga wilayah yang membutuhkan afirmasi.  


“Bagaimana semuanya ini disinkronkan menjadi sebuah program yang nasional tidak sekedar pada wilayah-wilayah yang kaya dengan sumberdaya tetapi juga memberikan sentuhan-sentuhan pada wilayah-wilayah yang memang perlu di afirmasi,” tegasnya


Selepas memberikan sambutan, Ali Ramdhani membuka kegiatan Rakornas LP Ma’arif NU 2024 dan Munas Sako Pandu Ma’arif NU dengan mengajak peserta membaca surat Al-Fatihah.