Nasional

Majelis Al-Muwasholah Ungkap Kecintaan Habib Umar kepada NU dan Indonesia

Selasa, 24 September 2019 | 02:30 WIB

Majelis Al-Muwasholah Ungkap Kecintaan Habib Umar kepada NU dan Indonesia

Habib Umar bin Hafidz saat berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Senin (23/9). (Foto: NU Online/Husni Sahal)

Jakarta, NU Online
Di sela rangkaian kegiatannya di Indonesia, Habib Umar bin Hafidz menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senin (23/9) malam. Di samping sambutan jamaah yang memadati halaman Gedung PBNU dan melantunkan shalawat sejak sore, Habib Umar juga disambut gembira oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di ruang kerjanya.

Beberapa kali hadir di Indonesia, Habib Umar mengungkapkan kecintaannya kepada NU dan Indonesia. Hal ini diungkapkan Habib Hamid Al-Qadri dari Majelis Al-Muwasholah yang menyatakan bahwa bentuk kecintaan Habib Umar terhadap Indonesia dalam berbagai kesempatan selalu menyebut NU dan Indonesia sebagai contoh terbaik praktik bermasyarakat dan bernegara.

Habib Hamid menambahkan, Habib Umar memendam harapan yang tinggi bagi umat Islam di Indonesia untuk terus menjadi Islam yang penuh rahmat atau Islam yang rahmatan lil 'alamin.

"Indonesia ini negara yang sangat berkesan bagi Habib Umar, beliau cinta Indonesia dan masyarakatnya," ujar Habib Hamid, Senin (23/9) dalam keterangan tertulis lewat Majelis Dzikir Hubbul Wathan kepada NU Online.
 
Dalam berbagai kesempatannya, Habib Umar juga selalu menyebut bahwa paham keagamaan yang benar akan mempengaruhi sikap yang benar terhadap masyarakat dan negaranya. Hal ini tidak lepas dari fikrah pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari yang kitabnya rutin dikaji oleh Habib Umar.

Kitab yang kerap dibahas oleh Habib Umar bin Hafidz adalah kitab 'adabul 'alim wal muta'alim karya KH. Hasyim Asyari dan kitab Bahjatul Maafil karya Imam Yahya al-'Amiri. Acara ngaji kitab bersama Habib Umar sudah hampir dua tahun dilakukan. Tepatnya sejak bulan Desember 2017. Ngaji dilakukan setiap Rabu minggu pertama setiap bulannya.

Biasanya ngaji bareng Habib Umar dilakukan secara live streaming atau teleconference langsung dari Tarim, Hadramaut, Yaman di lantai 8 Gedung PBNU. Namun karena bertepatan dengan kunjungan Habib Umar ke Indonesia, maka beliau berkenan berkunjung di PBNU.

Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU KH M. Bukhori Muslim mengungkapkan, kehadiran Habib Umar bin Hafidz ke Kantor PBNU merupakan sebuah kehormatan. Beliau adalah guru dari para habaib, kiai dan ulama di Indonesia, terutama di Nahdlatul Ulama.

Menurutnya, kehadiran beliau merupakan penyejuk dan pelepas rasa rindu, yang selama ngaji melalu video, sekarang bisa bertemu dan ngaji secara langsung.

"Kharisma beliau sangat besar dan dikagumi banyak masyarakat Indonesia. Komitmen beliau berdakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah sangat kuat. Dakwah toleran dan tasamuh selalu beliau gaungkan. Hal itu sangat cocok dengan karakter dan model dakwah NU," terang Bukhori. 

Sementara itu, salah seorang Ketua PBNU H Marsudi Syuhud mengatakan, dalam konteks halaqah dengan NU sudah tersambung ratusan tahun yang lalu antara para habaib dari Yaman dengan para kiai Nusantara. Sanad dan halaqah itu kemudian sambung-menyambung sampai sekarang.

“Jadi Sanad keilmuan ulama-ulama nusantara ini sudah sambung-menyambung dengan para habaib dari Handramaut Yaman sejak dari dulu,” tegasnya.

Marsudi menambahkan, kedatangan beliau merupakan tamu kehormatan bagi PBNU. Para kiai, habaib dan juga santri senang dengan kedatangan beliau. Karena beliau ini habib yang sangat tekun dan istiqomah dalam menjaga dan mendidik murid-muridnya di Indonesia.

Selalu mengajarkan persatuan umat Islam dan juga selalu berpesan untuk menjaga keutuhan bangsa atau NKRI. "Semoga kita semua, para kiai, para habaib dan para jamaah bisa mengambil ilmu dan akhlak beliau Habib Umar,” tandas Marsudi.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon