Nasional

Menilik Jakabaring Sport City, Lokasi Harlah Ke-99 NU di Palembang

Selasa, 1 Maret 2022 | 06:00 WIB

Menilik Jakabaring Sport City, Lokasi Harlah Ke-99 NU di Palembang

Stadion Jakabaring Palembang (Foto:jakabaringsportcity.id)

Jakarta, NU Online 
Perhelatan peringatan hari lahir (Harlah) ke-99 Nahdlatul Ulama bertema Merawat Jagat Membangun Peradaban, Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya akan dilaksanakan di Palembang dan Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan pada 3-5 Maret 2022 mendatang.

 

Lokasi ini dipilih karena Palembang merupakan saksi sejarah keberadaan Kerajaan Sriwijaya yang memiliki peradaban berskala Nusantara dan paling tua tercatat dalam sejarah. Harapan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, peradaban Kerajaan Sriwijaya menjadi ikon untuk mewujudkan peradaban sebagaimana yang dicita-citakan NU. 

 

"Referensi model di masa lalu sangat dibutuhkan supaya tahu bagaimana road map (peta jalan), strategi yang harus ditempuh untuk bisa mencapai titik masa depan yang NU cita-citakan. Itu sebabnya, sesudah Labuan Bajo, NU akan bergerak ke Palembang dan Muara Enim di Sumatera Selatan," terang Gus Yahya beberapa waktu lalu.

 

Sejarah Palembang dan fakta Jakabaring Sport City
Dilansir dari laman resmi palembang.go.id, Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1337 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. 


Menurut prasasti yang berangkat tahun 16 Juni 682, pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 persen tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990). 

 

Kondisi inilah yang membuat nenek moyang orang-orang menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.

 

Salah satu lokasi harlah NU di Palembang akan dipusatkan di kawasan Jakabaring Sport City (JSC). Dilansir dari laman jakabaringsportcity.id, Jakabaring Sport City merupakan suatu kawasan olahraga yang modern bertaraf internasional serta berkarakter smart dan green

 

Sementara itu pembangunan kawasan Jakabaring Sport City (JSC) dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, dimulai tahun 2001 dan berlanjut pada pelaksanaan PON tahun 2004 serta terus dikembangkan hingga pelaksanaan Sea Games tahun 2011, dan hingga Asian Games 2018.

 

Sport unik 
Tak hanya olahraga, Kawasan Jakabaring Sport City, sering dikunjungi oleh wisatawan baik lokal ataupun dari luar daerah pada hari-hari biasa, tidak terpaut hanya pada saat ada pertandingan sepak bola atau event tertentu.

 

Umumnya, mereka ingin bertamasya bersama dengan keluarga ataupun teman di beberapa taman indah yang ada di lokasi wisata ini. Selain itu, ada juga sebagian dari mereka yang memanfaatkan lokasi ini untuk berolahraga seperti joging, jalan santai, dan lain-lain. Ada beberapa titik atau spot yang cantik untuk didatangi pengunjung. Entah hanya sekedar untuk ber-selfie ria maupun duduk santai bersama saudara maupun sahabat.

 

Pertama, Stadion Gelora Sriwijaya. Begitu memasuki pintu gerbang Jakabaring Sport City akan disambut dengan kemegahan stadion kebanggaan wong kito yaitu Gelora Sriwijaya. Stadion Gelora Sriwijaya yang cukup luas ini memiliki halaman depan yang terawat dan tertata begitu sedap dipandang mata. Banyak pengunjung yang datang untuk bersantai joging, dan ber-selfie di area sekitar depan stadion. 

 

Kedua, Jakabaring Lake. Salah satu kawasan venue yang memegang peranan penting di Palembang adalah Danau Jakabaring. Danau Jakabaring sejatinya adalah danau buatan yang sengaja dibuat untuk tujuan multifungsi.

 

Air di Danau Jakabaring terlihat jernih sehingga warna danau ini menjadi biru terang saat sedang tersengat panasnya matahari. Mulai dari orang tua, remaja, dan juga anak-anak sangat senang duduk santai di tepi danau untuk menikmati keindahan pemandangan danau yang cukup luas. Danau ini pun sudah sesuai standar untuk venue olahraga dayung di tingkat internasional, jika sedang beruntung, Anda dapat melihat beberapa atlit cabang olahraga dayung sedang berlatih di danau ini.

 

Ketiga, rumah ibadah. Selain dijadikan tempat beribadah, pengunjung juga bisa menikmati kemegahan dan keunikan dari rumah ibadah.Karena ada salah satu rumah ibadah yang konsep pembuatannya diambil langsung nuansa Bali yaitu Pura. 

 

Keempat, Love Bridge; Jembatan Cinta yang berlokasi di sebelah Jembatan Sayur ini merupakan jembatan lama yang dimodifikasi. Karena bentuknya yang menarik, area ini sering dijadikan spot foto bagi para pengunjung di dalam kawasan Jakabaring Sport City. Jembatan cinta, menjadi salah satu area favorit pengunjung untuk ber-swa foto mengabadikan cinta bersama pasangan, sahabat, dan keluarga.

 

Secara keseluruhan, rangkaian Harlah ke-99 NU di Palembang dan Muara Enim akan dihadiri Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan sejumlah ketua PBNU. Peserta acara meliputi perwakilan dari PWNU dan PCNU se-Pulau Sumatera, dengan narasumber dari kalangan pemerintah dan akademisi, juga perwakilan dari komunitas petani sawit.

 

Sebagai informasi, peringatan harlah ke-99 NU yang jatuh pada 31 Januari 2022 ini dilaksanakan di empat provinsi yang berbeda, yaitu di Balikpapan atau Samarinda di Kalimantan Timur, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bangkalan di Jawa Timur, Palembang dan Muara Enim di Sumatra Selatan. 

 

Makna filosofis harlah ke-99 NU
Dipilihnya keempat lokasi tersebut bukan tanpa alasan. Tetapi, ada makna-makna filosofis tersendiri yang menjadi modal dasar NU dalam membangun peradaban sesuai dengan tema besar Harlah yaitu Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama: Merawat Jagat, Membangun Peradaban. 

 

"Empat tempat ini dipilih sebagai titik rangkaian kegiatan harlah karena mewakili modal-modal dasar yang diperlukan oleh NU untuk memulai beranjak dalam perjuangan membangun peradaban," terang Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam rangkaian Harlah ke-99 NU di Hotel Meruora Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT, Sabtu (5/2/2022).

 

Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan