NU Tegaskan Paham "Islam Indonesia"
NU Online · Kamis, 6 September 2012 | 01:11 WIB
Jakarta, NU Online
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulma dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Cirebon 14-17 September mendatang mengambil tema besar “Kembali ke Khittah Indonesia 1945”. Tema ini salah satunya merujuk pada paham ‘Islam Indonesia’, kata KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU.<>
Di hadapan sejumlah tamu dari sebuah partai politik yang berkunjung di lantai tiga Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (5/9) sore, ia memaparkan, paham Islam Indonesia adalah paham Islam yang mendukung dan berdiri di atas dasar Pancasila dan UUD 1945.
“Pemeluk Islam Indonesia ini akan berperilaku sesuai dengan UUD 1945 dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri secara ekonomi, berdaulat dalam politik, setara di depan hukum, dan sejahtera,” katanya.
Istilah ‘Islam Indonesia’ sungguh berbeda dengan ‘Islam di Indonesia’, tambah Kang Said yang berdampingan dengan Marsudi Syuhud, Sekjen PBNU dan Bina Suhendra, Bendahara PBNU.
Islam Indonesia menjamin sikap dan perilakunya sesuai dengan semangat bangsa Indonesia. Semangat ke-Indonesia-an ini dimanifestasikan pada sebuah gerakan berupa partisipasi aktif dalam koridor Pancasila dan UUD 1945.
Sementara Islam di Indonesia, belum pasti memiliki loyalitas kebangsaan. Islam di Indonesia, belum menyatakan hitam di atas putih. Sementara semangat kebangsaan dan sikap kedewasaan dalam berbangsa semakin dibutuhkan dalam pembangunan.
Kedua istilah itu sama sekali lain. Keduanya memiliki jurang lebar sebagai pemisah. Tanpa pemisahan ini, pemahaman orang tentang Islam Indonesia bisa dikacaukan oleh penganut Islam di Indonesia, tutup Kang Said.
Pertemuan itu ditutup setelah azan Maghrib berkumandang. Sebelum forum kunjungan yang dihadiri sedikitnya oleh lima belas orang, seorang tamu menyerahkan cendera mata berupa tiga buah buku.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis : Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua