PBNU Apresiasi Pelibatan Masyarakat dalam Pemberantasaan Korupsi
NU Online · Rabu, 10 Oktober 2018 | 06:05 WIB
Jakarta, NU Online
Langkah pemerintah untuk melibatkan masyarakat secara lebih aktif dalam pemberantasan korupsi mendapat apresiasi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Langkah tersebut dianggap dapat mengurangi pertumbuhan praktik korupsi di tanah air.
“Pertama, kita menghargai semangat presiden untuk terus menekan pertambahan jumlah korupsi di Indonesia. Keputusan Presiden itu salah satu upaya meminimalkan angka korupsi itu,” kata Wakil ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali pada NU Online, Rabu (10/10).
Namun pemberian hadiah hingga mencapai 200 juta rupiah bagi si pelapor harus memperhatikan status pelapor kasus itu sendiri. Apabila si pelapor kasus korupsi bukan bagian dari orang yang melakukan tindak pidana korupsi, maka pemberian hadiah itu adalah hal yang ‘baik dan maslahat’.
Dengan memberi ‘reward’ kepada masyarakat, maka berarti, pemberantasan korupsi tak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum, melainkan juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Salah satunya dengan melaporkan pelaku korupsi pada aparat penegak hukum.
“Namun, jika pelapor korupsi adalah orang atau pihak yang terlibat dalam korupsi yang dilaporkannya itu, maka pemerintah tak perlu memberi hadiah pada yang bersangkutan,” pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan PP 43/2018 yang mengatur peran serta masyarakat dalam mengungkap kasus korupsi. Dalam PP yang diundangkan tanggal 18 September 2018 tersebut ditentukan, pemerintah akan memberi 'reward' berupa uang bagi pelapor perkara korupsi yang menyertakan informasi valid beserta alat buktinya dan memberi perlindungan hukum terhadap pelapor. (Ahmad Rozali)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua