Penjelasan Shalawat Nariyah (1)
NU Online · Rabu, 28 September 2016 | 23:06 WIB
PBNU akan menggelar ragam kegiatan untuk memperingati Hari Santri Nasional, diantaranya Kirab Resolusi Jihad NU dan pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah. Kegiatan terakhir sebagian pihak ‘menggugat’ karena mengandung unsur syirik. Mereka menuding shalawat tersebut bukan berasal dari Nabi, dan sebagainya.
Menurut Dewan Pakar Aswaja NU Center Jatim KH Ma’ruf Khozin, di antara gugatan tersebut adalah penggunaan kata “Sayidina Muhammad”.
“Kalau yang dipermasalahkan karena dalam shalawat Nariyah ada Sayidina, maka menyebut Rasulullah dengan sayid pun sudah disampaikan oleh Sahabat dengan sanad yang sahih,” kata anggota LBM PWNU Jatim kepada NU Online Rabu (28/9).
Hadits tersebut, menurut Kiai Ma’ruf adalah, “Jika Ibnu Umar diundang untuk menikahkan, ia berkata: “Alhamdulillah, semoga Allah bershalawat kepada Sayidina Muhammad. Sungguh fulan melamar kepada kalian. Jika kalian menikahkannya maka Alhamdulillah. Jika kalian menolaknya maka Maha suci Allah” Riwayat al-Baihaqi 7/181. Syekh Albani berkata: “Sahih” (Irwa’ al-Ghalil, 6/221).
Jadi, Shalawat Nariyah yang terdapat kata Sayidina tersebut, berdasarkan hadits tersebut telah dilakukan oleh sahabat Nabi. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
2
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
5
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
6
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
Terkini
Lihat Semua