Nasional

Puasa Kamis, dari Hari Penyetoran Amal hingga Terbuka Pintu Surga

Rabu, 23 Agustus 2023 | 20:00 WIB

Jakarta, NU Online
Puasa bukan saja dilakukan dalam rangka menahan diri dari hawa nafsu. Lebih dari itu, puasa juga dilaksanakan sebagai bentuk ketaatan atas perintah dan anjuran Rasulullah saw.


Di antara puasa yang dianjurkan adalah puasa yang dilakukan di setiap hari Kamis. Dikutip dari tulisan Ustadz Muhamad Abror, dalam tulisannya yang berjudul Tata Cara Puasa Senin-Kamis: Niat, Waktu, dan Keutamaannya menyampaikan empat keutamaan puasa sunah Senin Kamis.


Setidaknya, ada tiga keistimewaan puasa di hari Kamis, mulai dari puasa yang rutin dilakukan Rasulullah, puasa di hari penyetoran amal, hingga puasa di hari terbukanya pintu surga.


1. Puasa yang selalu dilakukan oleh Rasulullah

Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha pernah menyampaikan bahwa Nabi senantiasa puasa di hari Senin dan Kamis.
“Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).


2. Hari penyetoran amal manusia
Selain hari yang Nabi Muhammad saw senantiasa puasa di dalamnya, Senin dan Kamis juga merupakan hari penyetoran amal manusia. Tentu menjadi suatu kebaikan, jika amal seorang umat Islam dilaporkan dalam kondisi berpuasa.


Dalam satu riwayat dijelaskan, suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya, "Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?"

 

Usamah menjawab, “Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab, "Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis."

 

Dalam hadits lain, beliau bersabda, “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa” (HR Tirmidzi).

 

Berkaitan dengan hadits di atas, Syekh Sulaiman al-Bujairami (w. 1806 M) menjelaskan, setiap hari amalan manusia dicatat oleh malaikat sebanyak dua kali, yaitu waktu siang dan malam. Untuk setiap minggunya, yaitu hari Senin dan Kamis, amal akan disetorkan kepada Allah ﷻ. Sementara untuk setiap tahunnya, diesetorkan pada malam Nisfu Sya’ban (Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khotib, juz 2, h. 116).

 

3. Hari Senin dan Kamis adalah hari dibukanya pintu surga

Senin dan Kamis juga hari saat Allah swt membuka pintu surga. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah saw.


"Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)