Nasional PERINGATAN DARURAT

Putusan MK Diabaikan, Warganet Ramai-Ramai Unggah 'Peringatan Darurat'

Rabu, 21 Agustus 2024 | 19:30 WIB

Putusan MK Diabaikan, Warganet Ramai-Ramai Unggah 'Peringatan Darurat'

Simbol Peringatan Darurat oleh warganet di media sosial sebagai seruan dan peringatan atas kondisi politik yang kacau jelang Pilkada Serentak 2024. (Foto: X/@narasitv)

Jakarta, NU Online

Gambar garuda berlatar biru yang dilengkapi tulisan "Peringatan Darurat" menjadi viral di berbagai platform media sosial (medsos) setelah banyak dibagikan oleh warganet (netizen). Saat berita ini diturunkan, 'Peringatan Darurat' trending di platform X dengan lebih dari 165 ribu postingan. Selain itu, gambar tersebut juga banyak diunggah di Instagram Stories oleh pengguna media sosial.


Gambar garuda biru ini pertama kali dibagikan oleh beberapa akun kolaborasi, termasuk @najwashihab, @narasinewsroom, @matanajwa, dan @narasi.tv di Instagram. Aksi ini tampaknya sebagai respons terhadap sejumlah isu politik akhir-akhir ini, terutama setelah Panja DPR RI dinilai warganet mengabaikan Putusan MK yang bersifat final dan mengikat tentang ambang batas pencalonan Pilkada 2024 dan batas minimal usia calon kepala daerah.


Sejumlah artis dan penyanyi terkenal, termasuk Fiersa Besari (@FiersaBesari), turut menyuarakan kekecewaan mereka di media sosial. Dalam sebuah cuitan, Fiersa Besari mengekspresikan ketidakpuasan dengan pernyataan, "Diacak-acak terang-terangan."


Selain Fiersa, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, komika Pandji Pragiwaksono, Politisi sekaligus selebritis Wanda Hamidah, dan Najwa Shihab juga ikut menayangkan garuda berlatarkan biru tersebut.


Di media sosial X, warganet menyuarakan perlawanan terhadap demokrasi dan hukum yang dilumpuhkan oleh sejumlah elite penguasa.


Sastrawan dan Sosiolog Okky Madasari dalam akun X pribadinya menyuarakan kepada Ibu Pertiwi bahwa negara ini dalam kondisi darurat. Di antara indikasinya ialah hukum diacak-acak. Okky Madasari menyuarakan dalam bentuk puisi sebagai berikut.


Peringatan Darurat

Buk, negara kita darurat
dipimpin penjahat
yang terbahak-bahak
melihat aturan diacak-acak
dikuasai pengkhianat
yang tetap tidur nyenyak
saat rakyat berteriak-teriak

Buk, aku pamit
turun ke jalan
sampai menang.


Sementara itu, laman narasi.tv menjelaskan bahwa Poster bertuliskan "Peringatan Darurat" tersebut merupakan penggalan dari sebuah video yang diunggah oleh akun YouTube EAS Indonesia Concept pada 22 Oktober 2022 lalu.


EAS Indonesia Concept merupakan sebuah akun YouTube yang membuat video dengan konsep The Emergency Alert System (EAS) versi Indonesia. EAS sendiri merupakan sistem peringatan kedaruratan nasional Amerika yang didesain untuk menyebarkan pesan darurat di tengah siaran televisi dan radio.


Dalam unggahan-unggahannya, akun EAS Indonesia Concept menggunakan metode EAS untuk membuat video horor fiktif yang dikenal sebagai analog horror.


Penggalan video analog horor bertuliskan "Peringatan Darurat" ramai diunggah oleh warganet sebenarnya tak berkaitan dengan analog horor. Warganet menggunakan poster dari penggalan video analog horror tersebut untuk sebagai seruan dan peringatan atas kondisi politik yang kacau jelang Pilkada Serentak 2024.