Terima Dubes Rwanda, PBNU akan Beri Beasiswa Belajar di Indonesia
NU Online · Kamis, 19 Juni 2025 | 17:30 WIB

Ketum PBNU Gus Yahya saat memberikan kenang-kenangan kepada Dubes Rwanda Abdul Karim, di Kantor PBNU, Jakarta, pada Kamis (19/6/2025). (Foto: NU Online/Aji)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan dari Duta Besar Rwanda Abdul Karim Harelimana, di lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/6/2025).
Usai pertemuan, Karim menjelaskan bahwa PBNU akan memberikan beasiswa kepada sejumlah siswa-siswi Rwanda untuk bersekolah di Indonesia. Ia menilai wajar PBNU memberikan beasiswa, karena banyak madrasah hingga univertas berdiri dalam naungan PBNU.
"Rwanda dapat menikmati manfaat dari hal tersebut," katanya di lobi Gedung PBNU.
Karim memaparkan, sejumlah perbincangan mengenai praktik pembinaan organisasi Islam di Rwanda. Ia mengaku terkesan dengan pengalaman NU yang mampu berdiri selama hingga lebih dari 1 abad.
Selain Rwanda, PBNU baru-baru ini memberikan beasiswa untuk siswa dari Keamiran Islam Afghanistan.
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla menjelaskan bahwa mulanya Dubes Afghanistan Sa’dullah Ballochi meminta kerja sama beasiswa, kemudian langsung diiyakan oleh Gus Yahya.
"Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU berjanji untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa Afghanistan yang ingin belajar di Indonesia dan beliau sendiri (Dubes Sa'dullah) ingin juga meneruskan kuliah S3-nya di sini karena beliau sudah S2 ingin melanjutkan pendidikan di sini dalam bidang Sastra Arab," kata Gus Ulil menerjemahkan Dubes Sa'dullah, pada Senin (16/6/2025).
"Dan kita mengatakan di sini ada pendidikan sastra. Jadi, jika beliau menginginkan melanjutkan pendidikan S3 dalam bidang Sastra Arab kita akan bantu," tambahnya.
Usai bertemu dengan Karim, Gus Yahya langsung menerima kedatangan dari Sriwijaya Airlines guna membahas kerja sama travel umrah dan jajaran pengurus Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU.
Terpopuler
1
Instruksi Kapolri soal Tembak di Tempat Dinilai Berbahaya, Negara Harus Lakukan Evaluasi
2
Haul Ke-44 KH Abdul Hamid Pasuruan, Ini Rangkaian Acaranya
3
Gusdurian Desak Kapolri Mundur usai Marak Kekerasan Aparat
4
Prabowo Batalkan Kunjungan ke Tiongkok, Pilih Fokus Tangani Situasi Dalam Negeri
5
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
6
Prabowo Instruksikan TNI-Polri Tak Ragu Ambil Langkah Tegas saat Hadapi Kerusuhan
Terkini
Lihat Semua