Tidak Cukup Distribusi Lahan, Negara Belum Hadir untuk Petani
NU Online · Jumat, 24 November 2017 | 11:32 WIB
Panitia Munas-Konbes NU 2017 H Robikin Emhas mengatakan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai negara belum hadir untuk sektor pertanian. Upaya negara di sektor pertanian tidak cukup dengan distribusi lahan, tetapi juga penangan menyeluruh mulai dari pupuk, pemasaran, sampai kebijakan impor.
Hal ini disampaikan H Robikin yang juga Ketua PBNU ketika menyinggung isu distribusi lahan yang diangkat dalam foum Munas-Konbes NU 2017 pada jumpa pers di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, Mataram, Kamis (23/11) pagi.
“Monopoli lahan dilakukan oleh segelintir orang di Indonesia. Satu orang bisa memiliki lebih dari 5 hektare. Sementara para petani memiliki sebidang tanah kecil kurang dari 2 hektare. Di sini pemerintah tidak hadir,” kata Robikin.
Pertanian ini masalah yang cukup kompleks. Meskipun demikian, masalah distribusi lahan juga harus dikaji dengan serius di samping masalah lainnya.
“Distribusi lahan tak cukup. Perbaikan dan pengembangan infrastruktur. Kalau pemerintah serius, pemerintah harus juga hadir di bidang pertanian,” kata Robikin.
Menurutnya, skema impor juga mesti diatur. “Kenapa waktu petani panen, pemerintah justru malah mengambil kebijakan impor?” (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua