Wartawan Keluhkan Pengamanan Banser Terlalu Ketat
NU Online · Sabtu, 8 September 2012 | 01:07 WIB
Jakarta, NU Online
“Mewawancarai ketua umum PBNU lebih sulit dari presiden Indonesia,” kata seorang wartawan. “Pengamanannya melebihi Paspampres,” tambahnya.<>
Dalam acara temu wartawan di kantor PBNU Jakarta, Selasa (4/9), Jose Asmanu, wartawan senior Radio Suara Surabaya (SS) mengeluhkan pengawalan untuk ketua umum PBNU, terutama oleh satuan anggota Banser yang kadang terlalu ketat sehingga menyulitkan wartawan.
“Ini terutama terjai di daerah-daerah. Ya kita memahami, mungkin mereka sebagai santri ingin menghormati kiainya, tapi mereka tidak tahu kepentingan wartawan kan untuk wawancara,” katanya.
Ditambahkan, terkadang petugas keamanan internal NU tidak sekedar mengawal. “Kadang kita sampai didorong,” keluhnya.
Ia berharap PBNU lebih ‘bersahabat’ dengan wartawan, agar beberapa pesan yang disampaikan oleh NU dapat disosialisasikan dengan baik melalui media massa.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang mendapatkan keluhan itu tidak menolak. Ia membenarkan, terkadang pengamanan untuk PBNU memang terlalu ketat. “Tapi kadang-kadang saja kog,” katanya tersenyum.
Penulis: A. Khoirul Anam
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua