Warta

350 Ekor Kambing untuk Jamu Tamu Maulid

Rabu, 18 April 2007 | 22:04 WIB

Pekalongan, NU Online
Untuk menjamu 50 ribu lebih tamu yang hadir di acara peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1428 H yang digelar Gedung Kanzus Sholawat Pekalongan (17/4) kemarin, pihak panitia telah menyembelih 350 ekor kambing dan memasak 2,5 ton beras yang kesemuanya merupakan bantuan dari Khodimul Mailid Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya. Bahkan Habib Luthfi masih menyediakan 300 ekor kambing untuk disumbangkan kepada panitia maulid di 53 tempat yang menyebar di wilayah Pekalongan dan sekitarnya.

Kegiatan peringatan maulid kemarin terasa lebih semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya. pasalnya, di samping kegiatan utama berupa peringatan maulid yang diisi dengan pembacaan maulid sintud duror dan dalailul khoirot, juga pada hari-hari sebelumnya kegiatan maulid telah diisi dengan nikah maulid yang diikuti oleh 29 pasang calon penganten dari Pekalongan dan sekitarnya.<>

Ada juga pawai panjang jimat Pekalongan dengan menghadirkan marching band terbaik se asia tenggara corp cendrawasih Taruna Akpol Semarang dan marching band lokal seperti dari SMP Muhammadiyah Pekalongan, Al Maktab, MTs IN, MTs Hidayatul Athfal. Kemudian MTs Salafiyah Wonoyoso, SMP Pegandon dan tidak mau ketinggalan dari kalangan etnis china menyumbangkan barongsay naga mas serta kalangan polisi, TNI, dan masyarakat umum ikut menyemarakkan acara pawai tersebut.

Kehadiran Marching Band Taruna Akpol Semarang memang tidak lepas dari peran Kapolwil Pekalongan Kombes Drs. H. Manahan Daulay. Kapolwil ingin menunjukkan arti kemitraan antara polisi dan masyarakat. Dan terbukti bahwa kehadiran marching band ini mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Bahkan rute sepanjang lima kilo meter dipadati dan dijejali oleh masyarakat dari berbagai usia.

Ketua Panitia Peringatan Maulid, KH. Masduqi Abdul Hadi kepada NU Online mengatakan, di samping bantuan dari khodimul maulid berupa beras dan kambing, pihak panitia juga menerima bantuan dari berbagai kalangan baik berupa uang tunai maupun material seperti beras, kelapa, bumbu-bumbu dapur hingga kayu bakar.

Dua menteri yang hadir yakni Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali dan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf tidak datang dengan tangan hampa, kedua menteri ini juga ninggali amplop kepada panitia lewat Habib Luthfi, namun tidak diketahui berapa jumlah bantuan yang diberikan oleh kedua menteri tersebut.

Meski cuaca cukup panas di bawah tenda berukuran 20 meter x 200 meter jama'ah yang berada di sepanjang jalan dr. Wahidin tampak khusuk mengikuti acara demi acara yang dimulai sejak jam 08.00 pagi hingga jam 15.00 siang bahkan masih banyak tamu yang hadir tidak kebagian tempat duduk yang disediakan panitia, meski cuma dengan lesehan.

tampak hadir selain kedua menteri Indonesia Bersatu, Anmggota DPR RI dan DPRD Jateng, Gubernur Jawa Tengah, Kapolda Jawa Tengah, Walikota Pekalongan, Dandim 0710, para habaib, kiyai, masayikh, para pengurus Jatman dan mursyid thariqah yang bernaung di bawah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabaroh An Nahdliyyah seluruh Indonesia. juga tamu-tamu dari timur tengah dan dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam ikut hadir di acara maulid yang digelar rutin sejak tujuh tahun yang lalu di Gedung Kanzus Sholawat Pekalongan.

Dalam sambutannya dihadapan puluhan ribu jama'ah, Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal yang juga Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor Drs. H. Saifullah Yusuf mengatakan, jika di Indonesia ini masih terdapat pemimpin yang adil, orang kaya mau membantu yang miskin, ilmunya para ulama/kiai dan do'anya orang miskin, maka Indonesia akan tetap jaya dan kemiskinan akan cepat teratasi.

"Selama empat pilar ini bekerja sesuai fungsinya, maka Negara Kesatuan Republik Ineonesia akan tetap utuh, namun apabila ulama dan kiai tidak berperan aktif dan yang kaya sudah tidak peduli lagi dengan orang miskin, tinggal nunggu keruntuhan saja". tandas Saifullah Yusuf. (muiz)