Warta

Ali Maschan: "NU Harus di Atas Parpol"

Rabu, 24 Oktober 2007 | 05:39 WIB

Surabaya, NU Online
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur DR KH Ali Maschan Moesa MSi mengatakan organisasi yang dipimpinnya harus di atas parpol.

"NU harus di atas parpol, termasuk parpol yang dipimpin orang-orang NU sekali pun. Jangan sebaliknya, NU yang diatur parpol," katanya di sela-sela pertemuan tokoh-tokoh agama menyikapi tragedi Myanmar di Surabaya, Selasa.

Dita<>nya tentang peluangnya memimpin NU dalam Konferensi Wilayah NU Jatim di Genggong, Probolinggo pada 2-4 Nopember mendatang, ia menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada konferensisten (peserta konferensi).

"Saya kira, pemilihan ketua dalam Konferensi Wilayah NU Jatim itu bukan hal yang penting, karena program pemberdayaan masyarakat jauh lebih penting. Siapa pun yang menjadi ketua NU Jatim harus membuat bagaimana NU Jatim benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat," katanya.

Ali Maschan merupakan salah satu calon pimpinan NU Jatim, sedangkan calon pimpinan Tanfidziyah PWNU Jatim lainnya adalah KH Mahmud Ali Zain (anggota DPD RI dari Jatim) dan KH Mujib Imron (Gus Mujib, anggota DPD RI dari Jatim).

Secara terpisah, Sekretaris PWNU Jatim H Masyhudi Muchtar mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diundang dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jatim di Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Probolinggo itu.

"Kami belum tahu, apakah beliau akan datang untuk membuka atau justru hadir pada saat penutupan, kami masih menunggu konfirmasi resmi. Yang jelas, kami mengundang beliau untuk bertemu 700 pengurus NU se-Jatim dan ratusan pengasuh pesantren," katanya.
Menurut dia, Konferensi Wilayah NU Jatim bukan hanya memilih rois syuriah dan ketua tanfidziyah, namun menjadi forum musyawarah untuk mengupayakan re-orientasi NU sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan.

"Kami akan menegaskan tidak adanya keterkaitan antara NU dengan parpol manapun, termasuk parpol yang kelahirannya dibidani tokoh-tokoh NU, namun kami justru akan menegaskan keterkaitan NU dengan masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, katanya, Konferensi Wilayah NU Jatim akan merumuskan kisi-kisi pemberdayaan yang mendekatkan NU dengan warganya, sehingga eksistensi NU bagi masyarakat benar-benar ada manfaatnya.

"Nantinya akan ada kisi-kisi pemberdayaan bagi pengurus NU, misalnya pengurus ranting harus membantu SPP bagi llima pelajar kurang mampu, pemberdayaan ekonomi lokal, dan membantu kelompok marjinal, misalnya bantuan ban kepada tukang becak yang membutuhkan," katanya. (ant/eko)