Warta

Bukukan Aset 8 Milyar, BMT SM NU Pekalongan Buka Cabang Baru

Senin, 10 Maret 2008 | 02:47 WIB

Pekalongan, NU Online
Belum genap empat tahun usia Baitul Maal Wat Tamwil Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama (BMT SM NU) Pekalongan berdiri telah berhasil membukukan aset sebesar 8 milyar lebih.

Bahkan untuk mempermudah dan jangkauan layanan, BMT SM NU bekerjasama dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Ahad (9/3) kemarin telah membuka satu kantor cabang baru di MWC Kesesi Kabupaten Pekalongan.<>

Pembukaan kantor cabang baru ini merupakan kantor cabang yang keenam setelah Pasirsari, Siwalan, Sragi, Pemalang dan Kajen. Sedangkan yang saat ini sedang dalam persiapan ialah Bojong dan Karanganyar Kabupaten Pekalongan.

Meski wilayah garapan di daerah pinggir Kabupaten Pekalongan, pihak Pengurus MWC Kesesi merasa optimis dapat menyusul keberhasilan teman-temannya yang yang telah berdiri lebih dulu dan kemarin mendapat award dari PCNU Kabupaten Pekalongan.

Ketua MWC NU Kesesi HM Rusnoto kepada NU Online mengatakan, keinginan membuka kantor lembaga keuangan mikro bersystem syari’ah telah lama, namun baru berhasil saat ini. Padahal di wilayah Kesesi banyak SDM NU yang mumpuni.

Ditambahkan, meski kami baru lahir, kami optimis bias mengejar ketertinggalan. “Saya akan menggerakkan seluruh potensi yang ada di Nahdlatul Ulama untuk ikut membesarkan BMT SM NU Kesesi, agar dapat bersaing dengan BMT-BMT lain di Kabupaten Pekalongan,” katanya.

Sementara itu Sekretaris BMT SM NU Kota Pekalongan, Drs. Much Ngisom Cholil mengatakan, pembukaan kantor cabang baru di wilayah Kabupaten Pekalongan adalah merupakan komitmen seluruh pengurus Koperasi Nahdlatut Tujjar yang menaungi BMT SM NU untuk ikut melakukan pemberdayaan ekonomi warga.

Langkah itu dilakukan agar MWC NU yang mengelola BMT SM NU mendapat kontribusi yang dapat menggerakkan organisasi dan pada akhirnya ke depan tidak lagi mengedarkan proposal untuk setiap menggelar kegiatan.

Dikatakan, saat ini beberapa MWC NU yang mengelola BMT SM NU rata-rata mendapatkan kontribusi sebesar satu juta rupiah per bulannya. "Sebuah angka yang cukup untuk menggerakkan roda organisasi NU di tingkat MWC daerah," kata Ngishom Cholil.

Dirinya berharap apa yang telah dilakukan NU Kota Pekalongan dapat ditiru oleh NU di kota lain dalam pemberdayaan ekonomi warga dan BMT SM NU Kota Pekalongan dengan senang hati akan membantu manajemen pengelolaannya. (ams)