Burhanuddin Rabbani: Afghanistan Bukan Sumber Terorisme
NU Online · Selasa, 19 Juli 2011 | 10:54 WIB
Sejumlah kasus terorisme yang disinyalir dilakukan oleh mantan-mantan veteran perang Afghanistan membuat negara tersebut dianggap sebagai negara penghasil terorisme. Namun dengan tegas hal itu dibantah oleh tokoh Afghanistan yang juga mantan presiden Afghan, Burhanuddin Rabbani.
Dalam konferensi pers yang digelar bersama tokoh-tokoh NU di Gedung PBNU, Selasa, 19 Juli 2011, Burhanuddin Rabbani menegaskan bahwa Afghanistan bukanlah negara asal terorisme.
<>Rabbani menjelaskan bahwa pada era perlawanan terhadap pendudukan Soviet, tak satu pun Mujahidin yang menggunakan pendekatan teror, entah itu meledakkan kedutaan Soviet atau menculik orang-orang Soviet. Para Mujahid bertempur melawan Soviet di medan laga, bukan di luar medan pertempuran apalagi di luar negeri.
"Perlawanan Mujahidin di medan perang, tidak di luar," kata Rabbani.
Pejuang Afghanistan tahu mana medan perang dan mana yang bukan. Pendekatan teror oleh Rabbani dikatakan bukan produk pejuang-pejuang Afghanistan, tapi justru berasal dari luar Afghan. Ada kelompok yang memang membawa pola terorisme ke Afghanistan, yang kemudian menghasilkan sejumlah teroris.
Rabbani tidak menyebut secara jelas siapa kelompok tersebut. Tapi ia menyatakan itu adalah kelompok-kelompok intelijen yang bermain di Afghanistan.
"Teror adalah praktek yang dibawa oleh orang-orang luar Afghan. Mereka adalah kelompok yang memang berusaha mendiskreditkan Islam, segerombolan intelijen, dengan merekrut sekelompok kecil orang sebagai pelakunya," imbuhnya.
Penulis: Syafi' Alielha
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua