Buku Mantan Kiai NU Menggugat Shalawat dan Dzikir Syirik karya H Mahrus Ali, menurut KH Ali Masyhuri (Gus Ali) tidak lebih sebagai buku yang memalukan. āItu sangat memalukan,ā tuturnya dengan nada tinggi.
Menurut Gus Ali, di jaman yang serba susah ini, ketika pendidikan umat Islam kian mundur menghadapi globalisasi, dan semakin banyak jumlah orang miskin, seharusnya orang menulis buku yang ada manfaatnya untuk kaum muslimin. āMestinya orang menulis buku bagaimana caranya agar pendidikan dan ekonomi umat Islam ini maju, bukan malah ungkit-ungkit persoalan yang tidak pernah selesai itu,ā tandasnya dengan perasaan penasaran.<>
āItu artinya,ā kata Gus Ali, āMahrus dan pemberi kata pengantarnya itu tidak paham dengan esensi ajaran Islam, memalukan,ā pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Tulangan itu menegaskan. āBuku itu tidak ada manfaatnya blas, malah hanya memancing kemarahan dan merusak ukhuwah,ā tandasnya.
Lebih jauh Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur itu menghimbau kepada kaum nahdliyin agar tidak terpancing. Apalagi ketika penulisnya tidak mau diajak dialog terbuka. āMestinya penulis itu bersikap dewasa dan berani bertanggung jawab dengan apa yang ditulisnya,ā kata Gus Ali.
Dialog yang diinginkan di IAIN itu nantinya, menurut Gus Ali, adalah ingin menguji sejauh mana validitas data yang dipakai oleh H Mahrus. Bukan main pukul dan menang-menangan. āTapi mengedepakan ilmu dan kebenaran, bukan untuk adu jotosan,ā ujarnya dengan gayanya yang khas.
Untuk saat ini, menurut Gus Ali, banyak pengurus NU yang dibuat bingung oleh sikap H Mahrus. Menulis buku yang menyinggung perasaan, tapi diajak dialog untuk mempertanggungjawabkan malah tidak mau. āTidak ditanggapi itu realitas, ditanggapi itu tidak ada manfaatnya,ā tuturnya. (sbh)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua