Jakarta, NU Online
Pemerintah akan merealisasikan rencana impor beras sebanyak 210 ribu ton pada akhir September ini. Sistem tender beras dilakukan secara terbuka dan akan diumumkan secara resmi.
Pemerintah mengaku optimis impor tidak akan menyebabkan harga beras di tingkat petani turun. Dikatakan beras impor dipastikan tidak akan masuk ke pasar karena hanya akan disimpan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai cadangan pemerintah untuk kondisi darurat seperti bencana alam.
<>"Perlu saya tegaskan bahwa ini hanya untuk cadangan pemerintah yang disimpan di gudang Bulog. Jadi kekhawatiran akan turunnya harga di tingkat petani kecil kemungkinannya," kata Menteri Pertanian Anton Apriantono di Gedung Departemen Keuangan (Depkeu), Jakarta, Jumat (1/9).
Meski tetap mengimpor beras, Anton merasa capaian swasembada pangan Indonesia semakin membaik. Dikatalannya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor sejak tahun 1998-2004 cenderung turun meski tahun 1999 sempat melonjak tajam.
Impor tahun 1998 mencapai 2,29 juta ton, tahun 1999 sebesar 4,751 ton, tahun 2000 sebesar 1,355 juta ton, tahun 2001 sebesar 644 ribu ton, tahun 2002 sebesar 1,8 juta, tahun 2003 sebesar 1,428 juta, tahun 2004 sebesar 236,870 ribu dan tahun 2005 sebesar 173,570 ribu.
Senada dengan Anton, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, beras impor tidak akan masuk ke pasar. "Tapi untuk keperluan darurat dan operasi pasar bila diperlukan," kata Mari.
Keputusan impor ini telah berdasarkan masukan tim teknis perberasan yang terdiri dari berbagai departemen dengan komitmen bahwa Bulog tetap akan membeli beras dalam negeri. (nam/bin)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua