Warta

Ingin Kembangkan Diri, PCNU Lampung Timur Adakan Studi Banding

Jumat, 16 November 2007 | 12:53 WIB

Jakarta, NU Online
Tekad untuk menjadi daerah dengan komunitas NU terbesar di luar Jawa mendorong PCNU Lampung Timur sebagai bagian dari PWNU Lampung untuk terus bergerak maju. Untuk itu, mereka berusaha mencontoh kiat sukses NU di daerah lainnya dengan mengadakan studi banding.

Pada hari Jum’at (16/11), rombongan yang terdiri dari pengurus PCNU, badan otonom, lajnah, lembaga dan 19 MWC mampir ke PBNU sebagai bagian dari tempat yang mereka kunjungi dari rencana perjalanan pada 15-20 November.

<>

“Alhamdulillah kami bisa menginjak kaki di gedung PBNU yang megah ini,” kata Ketua PCNU Lampung Timur Ali Rahmat didampingi Rais Syuriah KH Syaiful Mujab kepada wakil bendahara PBNU Asmui Suhaimi yang menemuinya di Gd. PBNU Lt 5.

Dijelaskannya tekad untuk mengembangkan NU ini semakin kuat setelah adanya dorongan dari KH Hasyim Muzadi dalam konferwil PWNU Lampung minggu lalu bahwa NU Lampung harus menjadi yang terbesar di luar Jawa.

“Kita harus terus melangkah maju, apalagi sekarang banyak masjid dan musholla yang dulu milik kita kini sudah diambil orang lain,” katanya memberikan semangat.

Asmui yang dimintai referensi daerah yang bisa dijadikan studi banding menunjukkan daerah Jepara dengan industri kerajinan kayu yang sudah diekspor ke mana-mana dan Tanah Karo di Sumatra Utara yang telah banyak mengekspor berbagai macam sayuran ke Singapura.

“NU Lampung juga harus mengembangkan perekonomian dengan mencari tanah wakaf. Nanti PBNU akan membantu pengurusan administrasi sedangkan pengelolaannya nanti tetap cabang,” imbuhnya.

Beberapa kegiatan yang sudah diselenggarakan untuk mendorong kemajuan NU adalah lomba Ranting dan MCW NU terbaik yang dimenangkan oleh Ranting desa Rejomulya Kecamatan Pasir Suci. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) Lampung Timur kini juga sudah bekerjasama dengan CV Dewi Sri untuk pengembangan bibit unggul.

Sebelum melanjutkan perjalanan menuju Mojokerto untuk melihat pengelolaan asset-aset NU seperti rumah sakit dan lembaga pendidikan, rombongan memberikan cinderamata berupa Al Qur’an yang ditulis tangan oleh ketua Jamiyatul Qurra wal Huffadz Lampung Timur. (mkf)