Warta

Iran Ajak Dunia Islam Rombak Hukum Internasional

Jumat, 9 Maret 2007 | 10:06 WIB

Jakarta, NU Online
Iran mengajak dunia Islam untuk bersatu dan membentuk sebuah komisi bersama di bidang yudikatif agar bisa bersama-sama mengoreksi berbagai konsep hukum internasional. Demikian dikatakan Ayatollah Sayed Mahmoud Hashemi Shahrudi, Chief Judicial Power kepada wartawan usai memimpin delegasi Badan Yudikatif Republik Islam Iran bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jum’at (9/3).

“Dalam pertemuan dengan pejabat – pejabat tinggi Indonesia, saya telah menawarkan kepada beliau-beliau untuk membentuk sebuah komisi bersama, tapi kali ini dalam bidang yudikatif supaya para ahli hukum dari Indonesia dan Republik Islam Iran bisa duduk bersama-sama untuk membahas berbagai konsep hukum internasional, khususnya tentang HAM dan terorisme, dan berbagai masalah hukum internasional, semuanya dari pandangan dan konsep Islam, “ kata Sayed Mahmoud.

<>

Dengan terbentuknya komisi bersama yudikatif antara kedua negara diharapkan bisa menjadi dasar untuk menghimpun badan-badan yudikatif negara-negara Islam, agar turut memberikan visi dan misi tentang berbagai persoalan hukum di dunia Islam. “Alhamdulilah, cara – cara berdemokrasi yang diterapkan oleh negara-negara Islam khususnya Indonesia dan Iran untuk mengelola negaranya masing-masing, semuanya berjalan baik dengan prinsip-prinsip demokrasi dan ajaran-ajaran mulia Islam,“ kata Sayed Mahmoud.

Dalam kunjungan ke Indonesia ini delegasi Badan Yudikatif Iran sebelumnya telah bertemu Ketua DPR-RI Agung Laksono dan Ketua MPR-RI, Hidayat Nurwahid. Kepada para pejabat tinggi tersebut Shahrudi menyerukan pentingnya persatuan umat Islam.

“Alhamdulillah, hubungan kedua negara cukup baik selama ini dan terus menerus berkembang. Dalam kondisi sekarang ini, yang paling diperlukan oleh umat Islam adalah persatuan. Oleh karena itu saya mengusulkan untuk pembentukan sebuah blok antara negara-negara Islam, dan saya berharap bahwa para pejabat tinggi kedua negara bisa mendorong untuk membentuk blok tersebut. Saya yakin, dengan menyatukan umat Islam atau dengan kata lain untuk membangun kembali persatuan umat Islam, semua bisa dihapuskan dan semua persoalan bisa dipecahkan dan diselesaikan dengan baik, “ kataSayed Mahmoud lagi.

Sebelumnya, dalam pengantarnya, Juru Bicara Presiden Bidang Internasional, Dino Patti Djalal mengatakan bahwa ada tiga poin yang dibicarakan dalam pertemuan antara delegasi Badan Yudikatif Republik Islam Iran dengan Presiden SBY, yaitu penghargaan hubungan baik Indonesia dan Iran yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

Kedua, mengenai kerjasama yang ada antara Badan Yudikatif Iran dan Indonesia diharapkan oleh Presiden bisa berlangsung lebih komprehensif, yaitu bukan hanya kerjasama antar lembaga pemerintah seperti parlemen dan ulama. Ketiga, Presiden SBY menyampaikan perlunya negara-negara Islam atau negara berpenduduk Islam untuk makin mempererat kerjasama untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di dunia Islam, terutama konflik di Timur Tengah dan juga pembangunan sosial ekonomi untuk umat Islam di seluruh dunia," kata Dino.

Anggota delegasi Badan Yudikatif Iran yang menyertai Shahrudi bertemu Presiden SBY adalah Ayatollah Hossein Mofid (Kepala Pengadilan Tinggi), Gholam Hossein Elham (Menteri Keadilan), Behrooz Kamalvandi (Duta Besar Iran untuk Indonesia). Sedangkan Presiden SBY didampingi Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menhuk dan HAM HAmid Awwaludin, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal. (pres/ist/nam)