Kenaikan Harga Gabah Tunggu Kebijakan Pemerintah
NU Online · Rabu, 2 Februari 2005 | 03:06 WIB
Jakarta, NU Online
Upaya Departemen Pertanian untuk menaikkan harga gabah petani sebesar Rp100/kg belum dapat diwujudkan karena pemerintah belum menetapkan kebijakan baru di bidang perberasan.
Menteri Pertanian Anton Apriantono di Jakarta, Selasa menyatakan, hingga saat ini sejumlah pihak yang terkait dengan kebijakan perberasan tersebut masih melakukan pembahasan. "Saat ini belum ada kemajuan mengenai pembahasan Inpres perberasan yang baru," katanya usai Rapim di lingkungan Deptan.
<>Berdasarkan Inpres perberasan yang berlaku saat ini harga pembelian gabah ke petani yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1.230/kg gabah kering panen (GKP). Karena harga tersebut dinilai sudah tidak menguntungkan petani maka Deptan mengusulkan pemerintah menaikkan harga pembeliannya sebesar Rp1.300/kg.
Menurut Mentan, salah satu kendala untuk menetapkan nilai harga gabah petani terletak pada lembaga yang bersedia memberikan pendanaan untuk pembelian gabah dengan harga baru tersebut. Sementara itu Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Deptan, Delima H Azahari menyatakan, saat ini tidak mungkin lagi jika hanya mengandalkan Bulog sebagai satu-satunya lembaga yang melakukan pembelian gabah petani.
"Kemampuan Bulog untuk membeli gabah petani hanya tujuh persen dari produksi nasional dan lembaga tersebut tak mampu meningkatkan lagi," katanya.
Menurut rencana Kebijakan perberasan baru yang dimaksudkan untuk menggantikan Inpres Perberasan 2002 yang sudah dibahas sejak akhir 2004 akan dikeluarkan pada awal Januari 2005. (atr/cih)
Â
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua