Warta

Kongres Pagar Nusa Digelar Pertengahan Juli

Jumat, 29 Juni 2007 | 03:11 WIB

Jakarta, NU Online
Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama akan menyelenggarakan Kongres pada pertengahan Juli 2007 nanti. Kongres akan memilih Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa NU yang baru dan merumuskan langkah-langkah strategis setelah sempat vakum sepeninggal "sang pendekar" KH Maksum Jauhari Lirboyo (Gus Maksum).

Muktamar ke-31 NU di Solo Jawa Tengah, pada akhir November 2004 silam menitahkan organisasi pencak silat kebanggaan warga pesantren itu untuk mengukuhkan diri sebagai "badan otonom" di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang menangani "dunia persila<>tan"

Kongres akan berlangsung selama empat hari (19-21 Juli 2007), di Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta, bertema "Memperkokoh Persatuan dan Persaudaraan Sejati;  Membangun Kebersamaan untuk Penguatan Profesi dan Prestasi."

Rencananya Kongres akan dibuka oleh Menegpora Adhyaksa Dault dan Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi serta akan ditutup oleh para pinisepuh Pagar Nusa NU. Selain memilih Ketua Umum Pagar Nusa yang baru menggantikan Gus Maksum, kongres ini sekaligus sebagai deklarasi Pagar Nusa dari lembaga yang berada di bawah NU menjadi badan otonom.

Ketua Panitia Konggres KH Fuad Anwar yang didampingi sekretaris H Mujtahidur Ridho kepada wartawan di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (28/6) kemarin, mengatakan, Kongres itu akan dihadiri oleh 211 cabang lebih dari 21 provinsi se-Indonesia. Sebanyak 87 cabang berada di Jawa dan 60 cabang lainnya berada di luar Jawa.

Kongres juga akan menghadirkan Panglima TNI, Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto, Menteri Agama HM. Maftuh Basyuni, Menegpora Adhyaksa Dault, IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).

Fuad Anwar mengatakan, Pagar Nusa dalam kiprahnya juga pernah ikut membantu mengamankan negara. Sedangkan Kapolri juga untuk mengawal keamanan di tengah masyarakat sejalan dengan program polisi masyarakat (Polmas Polri).

"Pagar Nusa mempunyai sejarah panjang dalam mengawal perjuangan NU, yang kemudian menjadi lembaga Pencak Silat resmi di lingkungan NU. Sebagai sebuah pengabdian moral kepada para kiai Pagar Nusa mengalami perkembangan pesat di seluruh Indonesia," katanya.

Karena itu, dikatakan, sejalan dengan krisis berkepanjangan yang terjadi di negeri ini, Pagar Nusa NU harus mampu memimpin dan membenahi dirinya secara kreatif, kompak, dan saling tolong-menolong serta memberikan kontribusinya pada terciptanya keamanan, kedamaian, ketentraman, dan kehidupan yang tolerans di tengah masyarakat.

Ditambahkan Fuad Anwar, hadirnya Menegpora karena Pencak Silat itu bagian dari olahraga dan olah mental yang berhubungan dengan kesehatan tubuh dan mental. Semantra Menteri Agama diundang terkait adanya aliran-aliran di dunia persialtan yang disebut sebagai aliran putih, merah, dan hitam.

"Dari aliran itu kira-kira yang mana yang benar menurut agama dan sebagainya. Untuk Menteri Pariwisata dan Seni, karena silat juga erat hubungan dengan seni bela diri. Sedangkan dengan IPSI tentu saja terkait dengan pencak silat itu sendiri,” ujar Fuad Anwar.(nam)