Warta JELANG RAMADHAN

Lajnah Falakiyah Akan Kumpulkan Ahli Falak

Jumat, 8 Agustus 2008 | 20:23 WIB

Jakarta, NU Online
Menjelang bulan Ramadhan 1429 H Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengumpulkan para ahli falak dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) para di Jakarta pada 21-24 Agustus nanti.

Selain membahas berbagai perkembangan baru di dunia falak, Silatnas juga akan membicarakan akan membicarakan kemungkinan-kemungkinan terjadinya perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan dan Syawal 1429 H.<>

Sekretaris Lajnah Falakiyah PBNU Nahari Muslih menyatakan, perbedaan dalam penentuan awal bulan Ramadhan sangat mungkin terjadi jika hilal atau bulan sabit tidak terlihat pada momen rukyatul hilal akhir Sya’ban 1429 H atau Ahad petang tanggal 31 Agustus 2008.

“Jika tidak berhasil rukyat ya berarti kita (NU) berbeda dengan Muhammadiyah yang sudah menetapkan puasa jatuh pada hari Senin,” kata Sekretaris Lajnah Falakiyah PBNU Nahari Muslih, di Jakarta, Kamis (7/8) kemarin.

Dikatakannya, Silatnas akan merumuskan upaya-upaya penyatuan penentuan awal bulan Hijriyah baik intern organisasi NU dan kalangan pesantren, dengan organisasi lainnya seperti Muhammadiyah.

Ditambahkannya, NU akan mengikuti Departemen Agama (dalam) sidang itsbat atau penetapan awal bulan Ramadhan 1429 H sebatas Depag mendasarkan penentuan awal bulan pada metode rukyatul hilal bil fi'li.

"Jika tim Depag yang berhasil dalam rukyat, maka NU akan mengikuti Depag. Rukyat yang dinilai tidak harus dilakukan oleh tim Lajnah Falakiyah tapi bisa dilakukan oleh siapaun asal memenuhi kriteria yang ada," katanya.

Rencananya Silatnas akan diikuti oleh 200 pakar falak yang terdiri dari para pengurus lajnah falakiyah pusat dan beberapa wilayah yang dipilih, para alumni Diklat Nasional Pelaksana Rukyat NU di Semarang Desember 2006 lalu, para pakar astronomi dan penggiat bidang falakiyah. (nam)