Warta

LDNU Minta para Da'i Kampanyekan Bahaya Narkoba

Rabu, 20 Februari 2008 | 07:02 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PP LDNU) meminta para da'i dan da'iyah, para ustadz dan ustadzah untuk mengkampanyekan bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) terutama di kalangan remaja. Ceramah-ceramah umum atau khutbah shalat Jum'at bisa sampaikan dengan tema "bahaya narkoba bagi generasi muda."

Hal tersebut disampaikan Ketua PP LDNU KH Nuril Huda dalam acara "Sosialisasi Bahaya Narkoba terhadap Kehidupan Umat dan Masa Depan Indonesia" kepada para da'i-da'iyah, di kantor PBNU Jakarta, Rabu (20/2). Sejumlah pakar kesehatan, sosiolog dan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) hadir dalam kesempatan itu.<>

Kiai Nuril Huda mengatakan, para da'i dan da'iyah tidak cukup memberikan ceramah bahwa narkotika dan obat-obatan terlarang diharamkan atau dilarang oleh agama. Para penceramah perlu memberikan pengarahan seputar efek samping dari beberapa jenis narkoba yang dikonsumsi, terutama oleh generasi muda.

"Para da'i dai'iyah juga perlu menambah wawasan dengan cara membaca buku atau mengikti seminar-seminar. Saat ini penggunaan narkoba di Indonesia mungkin sudah masuk katagori luar biasa. Bahkan narkoba yang akan di kirim ke luar negeri itu pabriknya ada di Indonesia," kata Kiai Nuril.

Koordinator Satgas terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika DKI Jakarta dr. Fauzi Mashur menyebutkan, saat ini jumlah pengguna narkoba telah menyentuh angka 1,5 persen penduduk Indonesia, atau sekita 3,2 juta orang.

"Bangsa Indonesia sudah menjadi bangsa narkoba. Kalu dulu hanya orang kaya yang pakai narkoba. Beberapa kasus yang saya tangani para pengguna narkoba berobat dengan mengunakan kartu askes gakin (asurasnsi kesehatan untuk keluarga miskin). Ini harus ditangani serius. Para tokoh agama bisa mengeliminir dan mengurangi itu," katanya.

Psikolog D Setiawan dari Universitas Padjajaran mengatakan, sebagian besar pengguna narkoba adalah kalangan muda usia sekolah sampai dengan perguruan tinggi, berkisar antara 15-25 tahun.

"Ketergantungan mereka terhadap narkoba merupakan sebuah proses yang berjalan cukup lama, entah disadari atau tidak, dan bermula pada saat mereka memasuki masa transisi. Kebutuhan hidup akan berubah sesuai dengan tahap-tahap yang berkembang pada saat itu," katanya.

Para da'i dan da'iyah diminta sumbangsihnya dalam mendampingi para remaja di saat transisi, misalnya dengan cara mendekatkan kembali mereka dengan keluarganya. "Ketergantungan dan kecenduan narkoba sedikit banyak dilatarbelakangi oleh terjadinya degradasi fungsi keluarga," katanya. (nam)