Warta

Santri Siap Perangi Narkoba

Selasa, 5 Februari 2008 | 00:25 WIB

Jakarta, NU Online
Para santri dari 12 pondok pesantren di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok dan Yogyakarta, siap memerangi penyalahgunaan narkoba. Dalam 6 bulan mendatang, mereka akan menggelar pelatihan yang memberikan pemahaman terhadap pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba di komunitasnya masing-masing.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPKNU), dr Wan Nedra, kepada NU Online, usai Workshop Pelatihan Program Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba Berbasis Pesantren, di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (4/3).<>

Dokter Ined—demikian panggilan akrabnya—menjelaskan, para santri yang mengikuti workshop tersebut sudah dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang pencegahan penyalahgunaan barang haram tersebut. Kini saatnya, mereka membekali pengetahuan serupa pada santri lainnya.

“Setiap bulan, selama 6 bulan ke depan, mereka wajib membuat pelatihan pencegahan narkoba untuk teman-teman sebayanya di komunitasnya masing-masing. Selain itu, mereka juga akan melakukan kampanye-kampanye tentang bahaya narkoba,” terang Dokter Ined.

Kepala Klinik Avicena PBNU itu menambahkan, pada April mendatang, pihaknya bakal menyelenggarakan workshop dan pelatihan serupa. Namun, pesertanya adalah para guru atau ustaz di pondok pesantren. “Mereka akan dilatih membuat kurikulum pencegahan penyalahgunaan narkoba,” tandasnya.

Workshop hasil kerja sama Lembaga Pelayanan Kesehatan NU, The Collombo Plan dan BNN itu dilaksanakan sejak 31 Januari hingga 4 Februari 2008. Pesertanya merupakan santri perwakilan dari 12 pondok pesantren, antara lain, Ponpes Nurudholam, Al-Muhajirin (Jakarta Utara), Darunnajah (Jakarta Selatan), Azziyadah, Darussalam (Jakarta Timur), Avicenna (Jakarta Pusat), Asshiddiqiyah, Madinatunnajah (Tangerang), As-Shiriyah Nurul Iman (Bogor), Yapink (Bekasi), Al-Hamidiyah (Depok) dan Al-Munawir (Yogyakarta). (rif)