Warta MUSIBAH MERAPI

Lesbumi Magelang Hibur Pengungsi dengan Tarian Soreng

Sabtu, 13 November 2010 | 10:30 WIB

Magelang, NU Online
Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bekerja sama dengan grup kesenian tradisional 'Budaya Tunas Muda' Desa Gondangsari, Kecamatan Pakis, menyuguhkan hiburan tarian soreng kepada pengungsi Gunung Merapi di beberapa lokasi, Sabtu (13/11).

Ketua Lesbumi Kabupaten Magelang, Abet Nugroho, di Magelang, Sabtu, mengatakan, para seniman petani yang tergabung di grup itu menyuguhkan hiburan soreng kepada ribuan pengungsi yang menempati penampungan di Lapangan Tembak Akademi Militer (Akmil) Plempungan, Kecamatan Salaman, rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Magelang di Kota Mungkid, dan Balai Desa Gulon, Kecamatan Salam.<>

"Selain untuk memberikan hiburan kepada pengungsi pada umumnya, juga untuk membangkitkan keceriaan anak-anak pengungsi, agar tidak hanya pasif atau monoton kegiatannya di berbagai penampungan," katanya.

Jumlah tim kesenian soreng yang pentas keliling di sejumlah penampungan pengungsi pada Sabtu itu sekitar 50 orang. Tarian tradisional dengan iringan tabuhan gamelan itu menggambarkan kegagahan prajurit suatu kerajaan pada masa lampau.

Abet Nugroho mengatakan, tari soreng relatif cukup dikenal oleh masyarakat di Kabupaten Magelang termasuk mereka yang tinggal di berbagai desa terakhir dari puncak Gunung Merapi. Oleh sebab itu perlunya para pengungsi mendapatkan hiburan selama berada di berbagai penampungan.

"Kalau terlalu lama di pengungsian tentu mereka merasa jenuh sehingga butuh hiburan, kami mencoba membantu mereka dengan mementaskan kesenian ini," katanya.

Para pengungsi Merapi yang menempati Lapangan Tembak Akmil terlihat bergembira menyaksikan sajian tari soreng sekitar pukul 13.00 WIB itu. Pihaknya juga sedang membicarakan kerja sama dengan seniman kawasan Candi Borobudur yang tergabung di Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) pimpinan Umar Khusaeni untuk menyuguhkan hiburan berupa kesenian melalui panggung bergerak.

"Sedang kami pikirkan, secepatnya semoga bisa diwujudkan sehingga lebih banyak lagi lokasi pengungsian yang bisa kami jangkau dengan suguhan kesenian," katanya.

Abet Nugroho mengatakan, pentas kesenian dengan panggung bergerak itu antara lain akan menyuguhkan performa seni, musik religi grup Kalimasada, dan pengajian oleh ulama setempat.

Pada 21 November 2010, katanya, direncanakan sejumlah artis berasal dari Jakarta yang digalang pengurus Lesbumi pusat di Jakarta juga akan turun ke sejumlah lokasi pengungsian Merapi di Kabupaten Magelang untuk memberikan hiburan. (ant/mad)