Warta MUSIBAH MERAPI

LPBI NU Buka Posko Santri Siaga Bencana

Jumat, 29 Oktober 2010 | 01:21 WIB

Magelang, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama NU melalui LPBI NU Kabupaten Magelang telah melakukan kegiatan Penanggulangan Bencana sejak 25 Oktober 2010 kemarin dengan mendirikan Posko SSB (Santri Siaga Bencana) di Dukun dan Srumbung, dua daerah yang terkena letusan gunung Merapi. Aktifitas yang dilakukan Posko SSB adalah mengorganisir 100 orang relawan yang membantu dapur umum, evakuasi dan komunikasi.

LPBI NU juga memberikan bantuan fisik kepada para pengungsi yang ada di Kabupaten Magelang yang didahului kajian cepat bersama antara Tim LPBI NU dengan Chasan Abdullah (PWNU DI Yogyakarta), Ridwan (Syuriah Kab. Magelang) dan Tim LPBI Kab. Magelang untuk mendata kebutuhan warga.<>

Menurut Avianto Muhtadi, ketua PP. LPBI NU, berdasarkan hasil kajian cepat yang telah dilaporkan ke LPBI NU, bantuan yang akan dikirimkan sesuai dengan kebutuhan pengungsi berupa 20.000 buah masker dan air minum untuk Kab Magelang dan Kab. Sleman.

Bantuan tersebut akan didistribusikan oleh LPBI NU Kabupaten Magelang dan PWNU DI Yogyakarta. Alasan pemilihan bantuan masker adalah dikarenakan hingga saat ini hujan debu vulkanik masih terjadi di Magelang. Jika tidak menggunakan masker, pengungsi dapat terkena gangguan pernapasan/ISPA yang bisa menyebabkan kematian.

Selain bantuan barang fisik, kata Avianto, bantuan yang saat ini  diperlukan oleh pengungsi untuk meringankan beban mental yang diderita para pengungsi adalah Trauma Healing/Psikososial melalui pengajian untuk para pengungsi, membuat permainan untuk anak-anak.

”Oleh karena itu, LPBI NU Kab. Magelang mengadakan kegiatan Post Trauma Syndrom (Pemenuhan Spritual untuk anak – anak) setiap hari di pengungsian melalui melalui Santri Siaga Bencana Kab. Magelang,” katanya.

Sasaran bantuan ini untuk 20.000 jiwa ini akan diserahkan melalui LPBI Kab. Magelang dan PWNU DIY untuk didistribusikan ke beberapa posko pengungsian.

Seperti diwartakan sebelumnya, Selasa petang, 26 Oktober, Merapi kembali meletus. Erupsi pertama gunung Merapi terjadi sejak pukul 17.02 WIB, diikuti awan panas selama 9 menit. Kemudian berulang hingga erupsi terakhir pukul 18.21 yang menyebabkan awan panas selama 33 menit.

Di Kabupaten Magelang, jumlah pengungsi mencapai 30.000 jiwa. Sedang di Kab. Sleman, Jumlah pengungsi mencapai 25.000 jiwa. Sedangkan korban meninggal telah mencapai 29 orang di Kab. Sleman dan 1 orang di Kab. Magelang. (nam)